HomeCelotehMenyoal Dendam Kesumat Mega

Menyoal Dendam Kesumat Mega

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa momen-momen Hari Raya Idulfitri 1442 H menjadi momen untuk menghilangkan kebencian dan dendam kesumat. Bagaimana dengan dendam politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri?


PinterPolitik.com

“Minal aidin wal faizin. Maafkan lahir dan batin” – Ismail Marzuki, “Selamat Hari Lebaran” (1950)

Petikan lirik di atas akhir-akhir ini terus terngiang nih di kepala miminLhagimana nggak? Di momen-momen Lebaran Idulfitri 1442 H, banyak juga yang memutar lagu ini buat merayakannya.

Ya, kurang lebih, lagu yang dikarang oleh Ismail Marzuki ini menggambarkan suasana masyarakat Indonesia kala Idulfitri tiba. Salah satu petikan liriknya pun bilang kalau banyak warga saling bermaaf-maafan.

Mungkin, kebiasaan inilah yang akhirnya menjadi dasar bagi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam mengatakan bahwa momen Lebaran adalah waktunya untuk menghilangkan kebencian dan dendam kesumat. Wah, benar juga nih, Pak Djarot.

Lagipula, apa sih baiknya menyimpan kebencian dan dendam kesumat? Hampir semua orang pasti sepakat kalau dua hal itu buruk lah untuk disimpan di hati.

Tapi nih, soal dendam-mendendam nihkayak-nya Pak Djarot juga perlu menyampaikannya ke Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri tuh. Pasalnya, banyak orang yang menilai bahwa Bu Mega ini memiliki banyak dendam politik lho.

Baca Juga: Megawati Jago Riset dan Inovasi?

- Advertisement -
Posisi Baru Megawati

Terhadap keluarga Soeharto, misalnya, ada yang bilang bahwa Bu Mega ini memiliki dendam politik pada kadar tertentu akibat konflik politik yang terjadi antara Soekarno dan Soeharto di masa silam. Hmm, apakah dendam ini masih eksis?

Oh iya, selain dengan Soeharto, ada yang bilang kalau Bu Mega ini memiliki dendam tertentu nih ke Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, ada rumor yang mengatakan bahwa gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk masuk ke Kabinet Indonesia Maju disebabkan oleh dendam kesumat tersebut. Hmm.

Ya, terlepas dari benar atau tidaknya rumor tersebut, jangan sampai lah dendam kesumat di dunia politik ini malah bertumbuh besar. Soalnya nih, seperti kata Pak Djarot, Indonesia perlu bersatu guna mengalahkan ancaman bersama dari Covid-19.

Baca juga :  Flashback Bittersweet Memories Jokowi-PDIP

Tapi nih, apakah benar dendam kesumat bakal membawa dampak negatif aja ya? Soalnya nih, seingat mimin kala menonton sinetron Dendam Nyi Pelet (2001) waktu kecil dulu, justru dendam kesumat lah yang menguatkan Nyi Pelet sampai menjadi sakti lho.

Hmm, apa jangan-jangan dendam kesumat di dunia politik ini ya yang membuat Bu Mega menjadi semakin “sakti” secara politis? Kan, semua orang udah tahu kalau PDIP sekarang menjadi partai politik (parpol) yang paling dominan.

Sampai-sampai nih, saking “saktinya” Bu Mega, ada yang bilang kalau reshuffle kabinet terbaru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin adalah untuk mengakomodasi Bu Ketum PDIP guna menjadi Ketua Dewan Pengarah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Waduh, benar nggak tuhWeleh-weleh. (A43)

Baca Juga: Rayuan Maut Ganjar untuk Megawati?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

- Advertisement -

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?