“Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?” – Sujiwo Tedjo, budayawan asal Indonesia
Gengs, tahukah kalian bahwa ada enam bahasa yang dijadikan sebagai bahasa resmi internasional? Adalah bahasa Arab, Mandarin, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol yang menjadi enam bahasa yang paling banyak digunakan dalam forum-forum dunia.
Makanya, kalian nggak akan menemukan ada forum internasional memakai bahasa Indonesia, kecuali jika memang bertemakan budaya Indonesia, dan juga saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin berpidato di depan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kerennya, hanya Presiden Jokowi lho yang menyampaikan isi pidato berbahasa Indonesia. Ini jelas hal baru, cuy, mengingat sebelum-sebelumnya para wakil Indonesia dalam forum ini kerap kali berbicara bahasa Inggris. Mimin apresiasi banget deh keberanian presiden kita satu ini.
Secara, nggak gampang lho, sob, memberanikan diri ‘tampil beda’. Apalagi, jika ‘beda’ tersebut berkaitan dengan dasar komunikasi, yakni bahasa.
Kalian pasti merasakan toh bagaimana sulitnya menangkap bahasa lain di luar bahasa keseharian? Presiden Jokowi pun tampaknya mempertimbangkan hal itu sebelumnya, “Paham nggak ya hadirin ini kalau saya pakai bahasa di luar enam bahasa internasional?”
Namun, mungkin juga ada alasan di balik itu semua sih. Mimin husnuddzan saja. Meski ada orang yang nyinyirin Presiden Jokowi kurang bisa berbahasa Inggris, barangkali presiden ingin menampilkan sisi keistimewaan bahasa Indonesia.
Sebagaimana kita tahu, di mana-mana bangsa hebat tuh kalau berani menggunakan bahasanya sendiri toh. Begitu nasihat founding father sekaliber KH. A. Wahid Hasyim, cuy.
Makanya, Presiden Jokowi santai aja tuh ngomong pakai bahasa Indonesia. Soal paham atau nggak, pastinya hadirin menangkap pesannya kan. Toh sudah ada alat canggih yang disumpalkan di telinga hadirin dari lintas negara tuh.
Lagian nih, nggak cuma Presiden Jokowi kelleus yang ngomong pakai bahasa Ibu. Kalian tahu Recep Tayyip Erdogan? Si Presiden Turki itu pun menggunakan bahasa Turki loh.
Kalau mau ditelisik secara legal, justru sebenarnya Presiden Jokowi nih keren karena mampu komitmen pada apa yang ditandatangani mengenai penggunaan Bahasa Indonesia dalam pidato resmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lain, baik di dalam maupun luar negeri lho, gengs.
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 itu dipatuhinya sampai saat sidang PBB kemarin. Keren nggak tuh? Mungkin, mending memegang teguh peraturan daripada menuruti gengsi kan? Pada intinya, nggakpapa kalau kita berbahasa selain Indonesia, tetapi jangan sampai menganggap bahwa bahasa Indonesia nggak perlu dipelajari hanya karena kita semua orang Indonesia.
Mungkin, kelihatannya Pak Jokowi dan Pak Erdogan mau memberi sinyal nih bahwa enam bahasa ini bukan satu-satunya bahasa yang bisa digunakan di ranah internasional? Bisa tuh Pak Jokowi menggunakan strategi Korea. Bahasanya kan sekarang sudah booming banget di dunia. Hehe. (F46)