Site icon PinterPolitik.com

Menguak Tito Ajak Bikin Video

Menguak Tito Ajak Bikin Video

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berbicara dalam sebuah kegiatan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Negarawan konstitusional pada umumnya adalah orang yang memiliki pendapat umum dan kemampuan yang tidak lazim” – Walter Bagehot, Ekonom Inggris


PinterPolitik.com

Gengs, tahu gak sih kalian baru-baru ini ada yang menghebohkan? Ada perlombaan pembuatan video yang hadiahnya fantastis banget. Bayangin, hadiahnya sampai miliaran rupiah. Tapi, sayangnya kompetisi ini bukan untuk perseorangan, melainkan untuk lembaga pemerintah. Behh, andai ini dibuka untuk umum, mimin dengan semangat juang 1945, pasti langsung mendaftarkan diri.

Lomba ini digelar oleh pemerintah pusat, yang ibaratnya dikomandoi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bekerja sama dengan kementerian dan lembaga yang lain, cuy. Ada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian PAN-RB, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenprarekraf), Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Gak main-main lho. Total hadiahnya sampai Rp 168 miliar, cuy. Weleh-weleh, fantastis banget gak tuh total hadiahnya. Makanya tadi mimin sedikit mbatin, “Andai ini lomba perseorangan, kan lumayan kalau menang, bisa buat nyambunghidup”. Hehehe.

Meskipun sebenarnya terkesan sedikit nyeleneh dan baru pertama kali ada, tapi kalau dilihat secara saksama, perlombaan ini mempunyai niat baik sih, gengs. Mungkin, pengen-nya pemerintah pusat ini agar pemerintah daerah (Pemda) ikut aktif mengampanyekan semangat menghadapi hidup di kondisi normal yang baru.

Meski ini hadiah akan dirupakan dalam bentuk dana insentif daerah, tapi apa gak sayang banget nih, Pak Tito? Nominalnya tidak sedikit loh.

Padahal, pihak Kemendagri seharusnya mempunyai alur koordinasi dan intsruksi yang jelas dengan pemerintah daerah, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Apa jangan-jangan Pak Mendagri ini perlu di-nyinyir dulu nih sama Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bahwa keadaan keuangan negara saat ini sedang defisit?

Kan, Bu Ani bulan lalu juga sudah meramalkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kemungkinan tekor sebesar Rp 1.028 triliun. Itu bukan nilai yang sedikit loh. Belum lagi, ibu juga mengatakan bahwa ini akan membebani negara hingga 10 tahun yang akan datang. Hadehh.

Harusnya nih, kalau menurut mimin yang masih mempunyai jiwa kritis dan idealis, Bu Menkeu bisa tuh bisikin begini, “Pak, ayo kita hemat dulu saja. Ini masih di masa paceklik, nanti kalau sudah kondisi normal kita bikin lomba yang lain.” Terlebih, ini yang boros jadinya negara, bukan Pak Tito pribadi.

Padahal anggaran segitu kan seharusnya bisa dialokasikan untuk keperluan lain yang lebih mendesak dan penting. Kalau tidak percaya, coba deh tanya ke Pak Doni Monardo selaku Kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Lagian nih, yang dinamakan lomba, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Terus nanti yang kalah gimana dong?Padahal, nih tidak menutup kemungkinan yang kalah tersebut adalah daerah yang lebih membutuhkan uluran bantuan pemerintah pusat.

Belum lagi, daerah yang ternyata lemah jaringan internet, low skill dalam pembuatan video. Hadeuh, harusnya sih itu dipertimbangkan.

Terlebih, kalau kita mengingat masa kita kecil dahulu, kita kan pernah dengar peribahasa hemat pangkal kaya. Harusnya itu yang kita pegang dalam kondisi saat ini. Hadeehh. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version