Site icon PinterPolitik.com

Mengapa Puan ‘Mirip’ Teh Botol?

Mengapa Puan Mirip Teh Botol

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani (tengah) bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (dua dari kiri) dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla (kanan). (Foto: Facebook/Puan Maharani)

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang ‘Pacul’ Wuryanto menganalogikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dengan tagline iklan dari sebuah merek teh kemasan botol. Mengapa Puan dianggap ‘mirip’ teh botol?


PinterPolitik.com

Pada pagi hari ini, mimin pergi ke sebuah warung langganan mimin untuk membeli seporsi nasi dan lauk sebagai sarapan pagi. Piring yang berisikan telur dadar dan tempe itu tidak sendirian, melainkan juga ditemani oleh segelas teh hangat untuk mengawali hari.

Tanpa kita sadari, teh merupakan salah satu minuman yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Mungkin, cara meminum teh ala Indonesia ini sedikit berbeda dengan budaya minum teh yang ada di Tiongkok dan Inggris. Di negara-negara tersebut, teh dalam sejarahnya menjadi minuman yang dikonsumsi secara khidmat – bahkan disertai ritual tertentu.

Di Indonesia, teh malah menjadi opsi alternatif di luar air mineral guna menemani seporsi nasi. Tidak jarang, teh juga disediakan secara gratis di sejumlah warung makan. Teh adalah teman dan pendamping satu porsi makanan besar.

Mungkin, inilah mengapa ada merek teh kemasan botol tertentu yang menggunakan tagline “apapun makanannya, minumnya teh botol”. Tagline ini pun membekas di hati masyarakat dengan soundbite yang mudah diingat.

Sampai-sampai, teh botol ini turut menjadi analogi politik yang digunakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang ‘Pacul’ Wuryanto. Dalam sebuah rekaman yang tersebar, Bambang menyebutkan bahwa Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani ‘mirip’ dengan teh botol karena tetap akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, terlepas siapapun calon presidennya (capres) nanti.

Baca Juga: Menakar Puan sebagai Capres Perempuan

Sontak, pernyataan Bambang ini menuai perhatian banyak orang. Apalagi nih, sebelum-sebelumnya, ada juga yang memunculkan rumor bahwa ada ‘perpecahan’ antara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Puan.

Hmm, mungkin nih, dengan dianalogikan seperti teh botol, ini malah jadi kesempatannya Puan biar dapat endorse sekalian nih. Kan, cuan-nya lumayan tuh kalau endorse produk-produk terkenal.

Apalagi, jumlah followers-nya Mbak Puan juga banyak. Di zaman serba digital ini, influencers juga lagi dibutuhkan banget. Lumayan lah biar bisa jadi modal kalau nanti beneran jadi cawapres pas tahun 2024 mendatang. Hehe.

Tapi nihmimin jadi bertanya-tanya lagi. Kalau Mbak Puan jadi cawapres, yang jadi capresnya siapa ya? Apa akhirnya Pak Ganjar bisa nih maju jadi capres setelah bocoran dari Bambang Pacul ini?

Atau, mungkin, bocoran ini malah jadi kesempatan buat capres potensial lainnya – sebut saja Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bagaimana pun, kan, PDIP bisa aja tuh butuh Gerindra untuk teman koalisi. Hmm, makin mesra aja nih mantan musuh di 2019 lalu ini. (A43)

Baca Juga: Mungkinkah Puan Gandeng Anies?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version