“Nobon kecil, Juki kecil, jegal lawan amankan gawang,” – Iwan Fals, Mereka Ada di Jalan
PinterPolitik.com
Beberapa waktu lalu, berbagai survei terkait dengan capres 2024 udah mulai bermunculan. Dari survei-survei tersebut, sepertinya sudah mulai kelihatan siapa sosok yang berpotensi meramaikan Pilpres di tahun 2024 nanti.
Seperti sudah diduga banyak orang, sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi salah satu sosok yang masuk posisi teratas di dalam survei-survei tersebut. Di survei Indo Barometer misalnya, Pak Anies berada di posisi kedua dengan persentase 14,3 persen di bawah Prabowo Subianto dengan 22,25 persen.
Hal serupa berlaku pada hasil survei Median di mana Pak Anies yang meraup persentase 15,8 persen lagi-lagi berada di belakang Pak Prabowo yang punya tingkat elektabilitas 18,8 persen.
Berkaitan dengan meroketnya nama Anies di survei ini, sepertinya ada pihak yang kurang antusias yaitu Partai Solidaritas Indonesia alias PSI. Baru-baru ini, melalui Sekjen mereka Raja Juli Antoni, PSI mengekspresikan sikap tidak antusias itu dengan ajakan untuk menjegal Anies. Waduh.
Kata PSI, kita harus serius untuk mengadang figur yang terfokus pada isu populisme ini. Selain itu, Pak Anies juga dinilai hanya mengemukakan retorika tanpa kerja. Ckckck.
Hmmm, kenapa ya PSI sampai harus mengungkapkan ajakan untuk menjegal Pak Anies? Apakah ini murni perkara kinerja dan narasi atau ada perkara lain yang mendasarinya?
Sebenarnya, kalau mau, bisa dipertanyakan juga soal gimana caranya PSI bisa menjegal Pak Anies. Sekarang ini kan PSI lagi gak punya kursi di DPR RI. Perolehan suara mereka di Pemilu lalu juga kurang menggembirakan. Kalau misalnya mau mengusung calon sendiri buat melawan Pak Anies, memangnya bisa?
Apakah mungkin seharusnya PSI fokus dulu ke pencapaian suara partainya sendiri agar bisa lolos ke parlemen? Kan kalau misalnya PSI punya suara besar sampai lolos ke parlemen, semuanya bisa dilakukan secara lebih leluasa. Jadi ya, gak harus pake mengajak menjegal Pak Anies segala.
Eh, tapi, kalau mau adil, Pak Anies juga sebenarnya punya kinerja yang bisa dipertanyakan sih. Misalnya aja soal ehm, banjir. Kan gimana gitu, ibu kota bisa banjir berkali-kali dalam waktu berdekatan. Kan kalau misalnya mau jadi presiden, mestinya bisa mengatasi banjir yang datang bertubi-tubi ini. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.