Pengamat politik, Rocky Gerung, menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara batin tengah merasa kesepian di tengah perayaan Hari Raya Idulfitri 1443H. Mengapa Jokowi kini merasa kesepian?
Sunyi. Sepi. Mungkin, dua kata itulah yang paling ditakuti oleh banyak orang. Bagaimana tidak? Setiap individu pasti membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain – setidaknya di saat-saat tertentu.
Bahkan, tidak hanya karena merasa membutuhkan, manusia bisa merasa lebih bahagia ketika orang-orang terdekatnya berada di sekitar mereka. Rasanya, mungkin, kita seperti diapresiasi dan disayangi oleh mereka.
Kehadiran mereka yang kita sayangi bahkan menjadi lebih penting ketika momen-momen tertentu. Salah satunya adalah ketika merayakan Hari Raya Idulfitri – yang mana selalu dirayakan bersama keluarga dan kerabat terdekat kita.
Namun, apa jadinya bila momen-momen Lebaran – seperti beberapa waktu lalu – justru banyak diisi oleh kesendirian dan kesunyian. Mungkin, itulah yang dirasakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) – bila mengacu pada pendapat pengamat politik bernama Rocky Gerung.
Katanya sih, batin Pak Jokowi merasa sepi dengan banyaknya perhatian publik dan media yang justru tidak diarahkan ke beliau, melainkan kepada sosok-sosok pejabat dan politisi lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Padahal, mengacu pada tulisan Gillian Leithman yang berjudul Loneliness Could Kill You, rasa sepi ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, rasa kesepian yang berlarut-larut bisa memperpendek usia kita.
Wah, bila benar apa yang disebut oleh Bu Leithman, Pak Jokowi sepertinya harus berhati-hati juga nih. Jangan sampai kesehatan mantan Wali Kota Solo tersebut turut terdampak karena rasa sepi tersebut.
Mungkin, Pak Jokowi bisa mencari teman-teman yang benar ‘dekat’ agar tidak merasa sepi lagi. Istilah umumnya mungkin adalah circle atau close friends. Boleh jadi, teman Pak Jokowi bisa dimulai dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun, itu semua kembali kepada pada pilihan Pak Jokowi lagi. Lagipula, tidak semua orang sebenarnya membenci kesendirian. Ada yang menyukai kesendirian dalam tempat yang sepi. Ada juga yang menyukai kesendirian di tempat yang ramai.
Kira-kira, kesendirian yang seperti apa yang disukai oleh Pak Jokowi? Bila kesendirian yang sepi adalah pilihannya, mungkin Pak Jokowi bisa belajar tata cara mutih atau bertapa dalam kesendirian.
Biasanya, kegiatan bertapa dalam kesendirian seperti ini banyak dilakukan oleh raja-raja Jawa di masa lalu ketika telah mencapai ujung kekuasaannya. Apakah ini artinya…? (A43)