HomeCelotehMenebak Manuver Rio Capella

Menebak Manuver Rio Capella

“Dulu pernah berjanji setia

Selagi engkau hidup di dalam kekurangan

Bagaikan kacang lupa kulitnya

Kesetiaanku kini telah kau sia-siakan”

 – Ine Sinthya, Jangan Seperti Kacang Lupa Kulitnya


 PinterPolitik.com

Patrice Rio Capella is back!

Setelah sempat hilang karena terjerat kasus korupsi, Rio Capella kembali dengan nyinyiran kepada mantan partainya, Nasdem. Setelah balik ke panggung politik, Rio Capella membuka diri dengan ngomong kalo Nasdem itu udah kayak restoran politik. Partai tersebut udah jadi tempat masak-memasak dan goreng-menggoreng kepentingan politik, gak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat tapi kepentingan internal.

Tak lupa Rio Capella kembali menabur garam ke luka, dengan bilang kalo Nasdem itu tidak menjunjung tinggi adat ketimuran dengan mengingkari etika berkoalisi. Ciee, bapak bisa aja ngomongnya, pake bawa-bawa adat ketimuran yang konsepnya sendiri ambigu dan diciptakan oleh kaum orientalis untuk kepentingan sendiri juga. Hmmm berbicara mengenai ironi.

Tapi mohon maaf nih pak, bukannya saya nyinyir atau gimana. Tapi bapak keluar dari Nasdem kan karena kasus korupsi tahun 2015. Abis keluar penjara karir bapak pun terhambat karena hak politik bapak dicabut sementara. Agak membingungkan sih bapak nyindir Nasdem hanya memikirkan kepentingan dan tidak menjunjung etika berpolitik. Apalagi bapak sendiri kan mantan petinggi Nasdem. Mbok yo berkaca pak.

Adapun bapak sempet-sempetnya ngomong bahwa akan kembali terjun berpolitik tapi gak akan di Nasdem. Nasdem pun kayaknya juga gak mau sama bapak. Bukan cuma karena sejarah bapak pernah berada di jeruji besi tapi karena saat ini bapak ngatain mereka.

Toh penting sekali daya tawar dalam meniti karier politik. Apa Rio Capella ini punya senjata rahasia? Entah. Sejauh ini yang ada hanya sejarah pengunduran diri karena karena kasus korupsi dari partai yang sekarang lagi dia nyinyirin.

Mungkin peribahasa “bagai kacang lupa kulitnya” cocok menggambarkan situasi Rio Capella ke Nasdem. Sebagai politikus, Rio sempat beberapa kali jatuh sebelum masuk ke pelukan Nasdem. Rio pun tokoh yang pernah membesarkan Nasdem. Eh sekarang malah mengritik Nasdem.

Akhir-akhir ini tingkah Nasdem memang membingungkan, tapi mungkin gak mesti gitu jugalah Pak Rio. Agaknya daripada terlalu fokus nyinyir ke Nasdem, bapak mending cari parpol yang mau nerima bapak. (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Soldiers and Politactical Gambit
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gerindra-PKS Tega Anies Sendiri?

“Being alone is very difficult.” – Yoko Ono PinterPolitik.com Menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang akan punya resolusi baru. Malah sering kali resolusi tahun-tahun sebelumnya yang belum...

Ada Luhut, Langkah Bamsoet Surut?

“Empires won by conquest have always fallen either by revolt within or by defeat by a rival.” – John Boyd Orr, Scottish Physician and...

Balasan Jokowi pada Uni Eropa

“Negotiations are a euphemism for capitulation if the shadow of power is not cast across the bargaining table.” – George P. Shultz PinterPolitik.com Sekali-kali mari kita...