HomeCelotehMencari Suhu untuk Gibran

Mencari Suhu untuk Gibran

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terapkan sebuah kebijakan yang disebut mirip dengan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kala menjadi Gubernur DKI Jakarta. Apakah ini saatnya Ahok menjadi suhu untuk Gibran?


PinterPolitik.com

“No such thing as bad student, only bad teacher. Teacher say, student do” – Mr. Miyagi, The Karate Kid (1984)

Dalam menjalani kehidupan, manusia pasti perlu belajar. Inilah mengapa sebagian besar dari kita diwajibkan untuk belajar di bangku sekolah. Bahkan, banyak yang bilang bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan di setiap momen kehidupan kita.

Nah, terkadang nih, manusia juga memerlukan bimbingan dalam belajar. Itulah mengapa kita memerlukan seorang guru yang bisa memberikan petunjuk akan apa yang benar dan salah. Bisa dibilang inilah bagaimana cara kerja sebuah masyarakat.

Tentu saja, dalam belajar, tidaklah ada sesuatu yang terjadi secara instan. Dalam menyerap ilmu dengan baik, kita juga memerlukan proses dan waktu. Tidak mungkin dalam sekejap seseorang dapat cakap sepenuhnya dalam bidang tertentu.

Mungkin, itulah mengapa sosok-sosok remaja seperti Daniel LaRusso dan Johnny Lawrence membutuhkan seorang guru – atau sensei – ketika mempelajari karate. Dalam film The Karate Kid (1984), mereka berdua pun harus melalui berbagai ujian untuk menguasai teknik-teknik karate dengan apik.

Nggak hanya soal karate, dunia politik pun juga dunia “liar” yang penuh dengan ketidakpastian. Bukan tidak mungkin, sosok politikus baru seperti Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memerlukan bantuan dan bimbingan dari mereka yang telah lebih dahulu mengarungi dunia politik.

Baca Juga: Jalan Terjal “Mas Wali” Gibran

Start Apik Mas Wali

Mungkin, guna menemukan guru yang tepat, Gibran bisa nih meniru upaya pengembaraan-pengembaraan yang kerap digambarkan oleh film-film silat dan kung fu nih. Siapa tahu kan Mas Wali Kota menemukan sosok yang mampu memberi inspirasi?

Baca juga :  Rp10 Ribu Bisa Makan Apa?

Misalnya nih, ada nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Lagipula, Pak Ahok ini dulu pernah juga menjadi Wakil Gubernur bagi ayahanda Gibran, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta juga.

Apalagi nih, Mas Gibran baru saja membuat kebijakan untuk membagikan nomor telepon pribadinya agar masyarakat Solo bisa setiap saat menyampaikan keluhan kepada sang Wali Kota. Hmm, kalau diingat-ingat, kebijakan ini mirip dengan punya Pak Ahok lho yang dulu masyarakat DKI Jakarta bisa mengadu via pesan singkat atau SMS.

Wah, mungkin bisa nih Pak Ahok memberi pelajaran lebih banyak buat Mas Gibran. Dengar-dengar nih, ada kabar burung yang bilang kalau Mas Wali Kota bakal disiapkan untuk maju juga lho di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Barang kali, Pak Ahok bisa memberi wejangan sebagai sosok yang berpengalaman. Hehe.

Ya, semoga aja dengan belajar ke Ahok, Mas Gibran bisa dengan lancar mengarungi dunia politik nantinya. Kita nantikan ajalah jurus-jurus dari Mas Gibran – asal jangan jurus silat lidah yang bisa bikin keplesetHehe. (A43)

Baca Juga: Jurus Pendekar ala Prabowo


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?