Usai ramai kembali isu tidak diundangnya Ganjar Pranowo ke acara PDIP oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menyebutkan seluruh kepala daerah yang merupakan kader PDIP mendapatkan arahan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri agar tidak ada dansa-dansa politik.
“Y sigue bailando. Keep dancing, yeah” – Camila Cabello & Ed Sheeran, “Bam Bam” (2022)
Pada April 2022 lalu, penyanyi kelahiran Kuba yang bernama Camila Cabello merilis sebuah album baru yang menarik. Album itu bertajuk Familia (2022) – sebuah kata dalam Bahasa Spanyol yang artinya “keluarga” dalam Bahasa Indonesia.
Di album itu, mantan penyanyi anggota dari Fifth Harmony itu menceritakan banyak lika-liku hidupnya. Salah satunya adalah bagaimana dirinya mengarungi hubungan percintaannya di lagu keempat yang berjudul “Bam Bam”.
Menariknya, lagu “Bam Bam” ini bukanlah lagu pop biasa. Di lagu yang mana di dalamnya Camila berkolaborasi dengan Ed Sheeran, sang penyanyi memasukkan unsur-unsur musik khas Amerika Selatan – seperti salsa dan cumbia.
Ya, mungkin nih, seperti kutipan di awal tulisan, kita perlu tetap berdansa atau menari meski persoalan putus cinta tetap menghantui. Semua persoalan dan kesedihan pasti berlalu kok. C’est la vie. Así es la vida. That’s life. Begitulah hidup.
Nah, kini, persoalan lain soal “menari” dan “berdansa” sepertinya harus dihadapi oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Gimana nggak? Pak Ganjar beberapa waktu lalu mengatakan kalau Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan agar kepala-kepala daerah yang merupakan kader PDIP – termasuk Ganjar – untuk tidak berdansa-dansa politik.
Waduh, padahal ya, berdansa itu juga penting lho. Mengacu pada tulisan Dana Mills yang berjudul Dance & Politics: Moving Beyond Boundaries, tarian dan dansa dapat menjadi sistem signifikasi yang disampaikan dan diterima tanpa harus termediasikan melalui kata-kata.
Pada tahun 1961, contohnya, Ratu Britania (Inggris) Raya Elizabeth II berdansa dengan Presiden Ghana Kwame Nkrumah. Kala itu, Inggris dan Ghana tengah melalui persoalan diplomatik. Peran sang Ratu pun disebut berhasil karena secara tidak langsung menggunakan soft power.
Dalam arti lain, dansa politik pun bisa jadi penting lho buat menunjukkan pesan-pesan politik yang ingin disampaikan. Nah, hal ini mungkin perlu menjadi perhatian nih buat PDIP.
Soalnya nih, di PDIP, kabar soal perpecahan antara kubu pendukung Ganjar dan kubu Ketua DPP PDIP Puan Maharani makin kencang nih. Apalagi, lagi-lagi ya, Pak Ganjar kemarin kabarnya nggak diundang lagi ke acara PDIP.
Hmm, ingat lho, Pak Ganjar dan Mbak Puan. Ada ungkapan yang bilang gini, “It takes two to tango.” Dalam dansa berpasangan seperti tango dan salsa, dibutuhkan keseriusan dua belah pihak penari.
Nah, kalau berantem terus, kapan bisa tango atau salsa bareng? Apa lagi nih PDIP kini semakin sering “diserang” tuh dengan sejumlah partai politik (parpol) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Masa iya berperang dengan teman sendiri? Hehe. (A43)