Site icon PinterPolitik.com

Menanti Aksi Menpan-RB Tjahjo Kumolo

Menanti Aksi Menpan-RB Tjahjo Kumolo

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo. (Foto: JPNN)

“Seorang radikal adalah seorang manusia dengan kedua kakinya yang tertanam kuat di udara” – Franklin D. Roosevelt


PinterPolitik.com

Cuy, semua hal yang berdekatan atau berbau dengan proses manipulasi pikiran itu bukanlah suatu hal yang biasa ya. Andai terdapat seseorang yang diberikan tugas untuk mendistorsi pikiran seseorang, berarti kapasitas orang tersebut bukan kaleng-kaleng, alias memang sudah tokcer. sob.

Misal, tokoh Dominika Egoreva yang diperankan oleh Jennifer Lawrence dalam film Red Sparrow. Dalam film ini, Mbak Egoreva ternyata menjadi salah satu agen rahasia yang diterjunkan oleh negara untuk mendapatkan menggali informasi dan melakukan tindakan atas kepentingan negara.

Nah, diterjunkannya Egoreva, tentu bukan tanpa dibekali kemampuan yang mumpuni, sob. Doi dibekali kemampuan untuk memanipulasi pikiran si target agar alam bawah sadar si target mau mengikuti apa yang dia perintahkan dan menuruti apa yang dia suruh. Beehgokil gakcuy? Jelas gokil dan keren banget lah.

Kemampuan hebat tersebut ternyata didapatkannya melalui program yang diselenggarakan negara bernama Red Sparrow, gengs. Program yang memang dibentuk untuk memberikan pendidikan kepada para agen mata-mata.    

Berangkat dari cerita di atas nihsob, yang alurnya bercerita tentang kemampuan Mbak Egoreva dalam memanipulasi cara berpikir manusia, kelihatannya ada pejabat Indonesia yang mendapatkan tugas serupa nih. Doi adalah Pak Tjahjo Kumolo yang menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

Di tengah pandemi saat ini, secara mendadak Menpan-RB Tjahjo Kumolo mengatakan aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar paham radikalisme dan terorisme akan diberikan pembinaan. Jika ternyata susah untuk dibina, maka konsekuensi terbesarnya yaitu akan dijatuhkan sanksi hingga pemecatan. Beeh, sadis.

Wedehh, Pak Tjahjo Kumolo kelihatannya bakal jadi red sparrow-nya Indonesia nih, ingin menciptakan ASN yang cinta tanah air dan Pancasila. Menurut mimin sih, keinginan Tjahjo Kumolo ini sebenarnya bagus ya, sob. Keinginan yang mulia banget gitu loh.

Lebih-lebih, karena hasil survei Alvara sendiri menunjukkan bahwa ternyata 19,4 % ASN tidak setuju dengan Pancasila. Lebih parahnya lagi, menurut data Kemenpan-RB jumlah ASN per Juni 2019 mencapai 4,2 juta jiwa.

Itu artinya jika dikonversi 19,4%, maka sekitar 814 ribuan ASN yang terpapar dengan ideologi lain. Wadadawwgimana nihsob?

Padahal nih, setahu mimin, dalam proses tes CPNS, itu ada tes wawasan kebangsaan. Pertanyaan yang paling mendasar nih, kok bisa mereka sampai kebobolan.

Duh, mungkin Pak Tjahjo perlu tanya Menteri Agama agar lebih jelas dan valid. Jangan sampai Pak Tjahjo kebobolan soal radikalisme ASN. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version