“The scariest moment is always just before you start.” – Stephen King, penulis asal Amerika Serikat
Pinterpolitik.com
Kepada pembaca setia PinterPolitik.com, tepat di sisa menit terakhir jelang episode baru 2020 ini, saya ingin kenalkan diri kepada Anda semua yang barangkali selama ini diselimuti rasa penasaran.
Nama lengkap Haris Samsuddin. Teman-teman biasa memanggil saya “Arhy Zonatha”. Kedengarannya sih agak lebay. Lagian nama samarannya jauh banget dengan yang asli. Tapi, eitsss, sabar dulu, itu nama bukan sembarang nama lho.
Kalau boleh sombong dikit, kebetulan dulu saya sempat jadi penyiar radio di salah satu radio swasta Kota Ternate, namanya Radio Master FM, yang waktu itu terbilang cukup ngehits. Nah, singkat cerita dari sana lah awal mula nama Arhy Zonatha disematkan ke saya – sebagai ‘nama udara’ kala bertugas.
Ada yang bilang apalah arti sebuah nama. Tapi, bagi saya pribadi, sebuah nama tetap punya makna tersendiri. Anda mungkin pernah mendengar cerita pasangan kekasih yang nyaris seisi bumi pun tahu kisahnya. Iya, kedua pasangan itu tiada lain Romeo dan Juliet yang merupakan nama untuk genre drama (tragedi romansa) karya William Shakespeare.
Alkisah, perselisihan di antara kedua pasangan bermula ketika Romeo membahas kisah cinta mereka. Romeo mempertanyakan, apa arti nama Capulet – nama keluarga Juliet ‘Capulet’ – yang justru menimbulkan perselisihan.
Perselisihan seputar ‘nama’ juga kerap menghantui banyak orang lantaran salah penyebutan, penggunaan dengan maksud tertentu (pencatutan), bahkan tak jarang perselisihan berujung di ‘meja hijau’ – sebut saja pertikaian seputar nama brand/merk. Jadi, sampai di situ saya yakin Anda semua setuju arti semua nama.
Menjelang pergantian tahun ini, ada sedikit refleksi yang ingin saya bagi kepada pembaca PinterPolitik.com.
Sebelumnya saya ingin curhat, bahwa menjadi seorang penulis bukan impianku sejak kecil. Cita-citaku kala itu ingin menjadi pesepak bola profesional. Memilih menjadi penulis kala itu, termasuk hal yang asing dalam hidup saya. Namun, saya terus mencoba tanpa pernah merasa takut ataupun lengah. Alhasil, lambat laun saya pun mulai terbiasa menulis hingga sekarang.
Seorang penulis terkemuka asal Amerika Serikat, Stephen King pernah berkata, “The scariest moment is always just before you start.” Saat-saat paling menyeramkan adalah saat di mana Anda belum memulai sesuatu.
Benar apa yang dikatakan King, bahwa kebanyakan orang lebih takut untuk ‘memulai sesuatu’. Padahal, yang justru harus ditakutkan ialah ‘keengganan melakukan sesuatu’ itu sendiri. Orang yang berbuat namun gagal, masih tetap punya peluang untuk berhasil. Sedangkan, orang yang tidak pernah berbuat sama sekali, tidak memiliki kedua-duanya.
Selanjutnya saya ingin ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Anda semua, baik yang sudah mengenal saya ataupun yang belum sama sekali. Juga, buat Anda yang sejauh ini sempat mengikuti tulisan-tulisan saya di PinterPolitik.com, sekali lagi saya sampaikan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan di hati.
Apa yang tertuang dalam tulisan-tulisan sebelumnya sepenuhnya murni demi kebaikan bangsa di masa datang. Jika pun dalam tulisan tersebut terselip argumen yang bernada kritik, itu semata-mata bagian dari cara kita menjaga republik ini tetap berada pada rel yang tepat.
Saya juga harus berterus terang bahwa sedikitpun tidak ada rasa benci baik kepada pemerintah maupun kepada unsur lainnya. Bahwa musuh bersama kita hanyalah kemiskinan, ketidakadilan, penindasan, ketimpangan, kelaparan, kejahatan, dan bentuk-bentuk penyakit sosial lainnya.
Untuk itu, kita akan selalu mendukung pemerintahan yang baik demi mewujudkan visi keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Sebaliknya, jika visi tersebut dikhianati, maka kritik adalah bagian dari cara kita menegur pemerintah agar kembali pada konsensus awal: mewujudkan cita-cita kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Apa yang telah kita lewati di 2019 adalah bagian dari dinamika menuju cita-cita sosial politik yang kita impikan bersama. Semoga apa yang telah terjadi menjadi pelajaran berharga untuk kita renungkan. Apa yang terbaik di 2019, layak kita pertahankan dan perjuangan di 2020.
Sebaliknya, hal-hal buruk yang terjadi di sepanjang 2019 biarkan berlalu, cukup menjadi pelajaran bersama. Kita berharap di tahun 2020 mendatang, Indonesia bisa bangkit dan menjadi negara adi daya, sebagaimana yang selama ini diimpikan banyak orang.
Segala bentuk kebencian, fitnah, adu domba maupun perseteruan politik yang menguras energi dan sumber daya bangsa harus kita akhiri demi menatap Indonesia maju di 2020. Semoga kita semua bisa memulai sesuatu yang baru di 2020 nanti, terutama untuk bangsa ini. (H57)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.