Sebuah video yang menunjukkan percakapan antara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai topi viral di media sosial (medsos). Mengapa Prabowo begitu gemar dengan berbagai jenis topi?
Setiap orang pasti memiliki setidaknya satu kegemaran atau hobi. Kegemaran seperti ini biasanya diekspresikan dalam bentuk kegiatan atau benda (hidup atau mati) yang disukai.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), misalnya, memiliki hobi untuk berkendara sepeda motor ketika melakukan kegiatan blusukan ke sejumlah daerah. Tidak hanya Jokowi, hobi mengendari sepeda motor gede (moge) pun dilakukan oleh sejumlah kepala daerah, seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil.
Berbeda dengan Kang Emil, kepala daerah lain – yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo juga memiliki salah satu hobi yang mirip dengan Jokowi, yakni mendengarkan musik-musik yang beraliran metal. Siapa tahu di kemudian hari mereka bisa berkolaborasi untuk menghasilkan lagu metal yang kece?
Apa kolaborasi itu bisa berujung pada dukungan pada tahun 2024. Hmm, who knows?
Namun, ada satu pejabat lain yang setidaknya memiliki hobi yang unik – cukup berbeda dengan hobi dan kegemaran Jokowi yang suka dengan sepeda motor. Adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto – sekaligus mantan lawan politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 – yang justru lebih suka berkuda.
Tidak hanya berkuda, Prabowo ternyata sering terlihat mengenakan topi – mulai dari peci, topi jenis cap, hingga topi koboi. Hmm, kira-kira, ada berapa macam jenis topi lagi ya di lemari beliau?
Terlepas dari jenis-jenis topi yang sering digunakan oleh Prabowo, perdebatan soal topi tampaknya sempat terjadi antara Prabowo dan Jokowi. Kala berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir Maret 2022, sang Menhan tampak ingin berganti ke topi cap dari peci yang dikenakannya.
Namun, dalam sebuah video yang viral di jejaring dunia maya, Presiden Jokowi tampak meminta agar Prabowo segera berjalan tanpa harus mengganti jenis topi yang dikenakannya. Banyak warganet menebak ini karena Jokowi ingin sang Menhan mengenakan peci saja seperti sang presiden. Well, who knows? Ya, kan?
Terlepas dari momen-momen yang disebut “mesra” itu, sudah jelas bila Prabowo selalu mempertimbangkan topi yang dikenakannya. Mungkin, Menhan perlu mempertimbangkan juga untuk menambah koleksi topinya.
Apakah perlu Prabowo mempertimbangkan untuk memasukkan sorting hat (topi penyeleksi) ala Harry Potter ke koleksinya? Siapa tahu topi itu memiliki manfaat yang lebih dari sekadar topi koboi atau cap?
Barang kali, si sorting hat yang bisa berbicara itu bisa menentukan siapa calon presiden (capres) yang paling pas untuk diusung oleh Partai Gerindra. Kabarnya, kan, ada sejumlah calon yang lebih muda nan potensial (colek Sandiaga Uno). Bukan begitu? (A43)