HomeCelotehMegawati Ternyata “Ibu Tiri” Ganjar?

Megawati Ternyata “Ibu Tiri” Ganjar?

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam sebuah video wawancara menceritakan bagaimana sosok Taufiq Kiemas yang baik dan sosok Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang keras. Apakah ternyata Megawati adalah “ibu tiri” Ganjar?


PinterPolitik.com

Masa lampau memang menjadi masa-masa yang tidak mudah dilupakan begitu saja – apalagi kalau masa-masa tersebut berisikan memori-memori yang indah atau menyakitkan. Hayoo, siapa nih yang tiba-tiba galau dan ingat mantan terindah setelah baca kalimat pertama mimin tadi? Hehe.

Tapi nih, sebenarnya, masa lampau itu nggak hanya seputar mantan-mantan kekasih aja kok. Terkadang, memori lalu itu juga membawa kita untuk kembali mengingat orang-orang yang pernah berarti dalam hidup kita.

Guru dan orang tua, misalnya, merupakan beberapa contoh bahwa mereka pernah berarti dan berjasa dalam hidup kita. Bahkan, mungkin, beberapa dari kita merasa menyesal karena tak memiliki kesempatan untuk mengucapkan terima kasih dan maaf kepada mereka.

Memori-memori sendu akan masa lampau seperti ini sepertinya tengah dialami oleh salah satu pejabat dan politik di Indonesia, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Lhagimana nggak? Beberapa waktu lalu, Pak Ganjar mengunggah sebuah video yang berisikan wawancara beliau dengan salah satu media nasional.

Nah, dalam wawancara tersebut, Pak Ganjar ini bercerita soal bagaimana sosok-sosok yang pernah berjasa dan bersahabat dengannya, khususnya adalah Alm. Taufiq Kiemas – mantan suami dari Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri. Selain itu, Pak Gubernur Jateng ini juga bercerita soal bagaimana sosok Bu Mega di matanya.

Bagi Pak Ganjar, Pak Taufiq Kiemas adalah sosok yang sangat baik kepadanya. Bahkan, saking dekatnya tuh, Pak Gubernur dulu senantiasa menjadi teman makan dan teman ngobrol buat Pak Taufiq di dapur rumahnya lho.

Baca Juga: Anies-Ganjar Menuju Perang Dingin?

Baca juga :  Tak Ada Megawati, Hanya Jokowi
Narasi Anies Ganjar Menguat

Tapi nih, uniknya, bila Pak Taufiq disebut sebagai sosok yang baik, Pak Ganjar malah menyebut Bu Mega sebagai sosok yang keras lho. Sampai-sampai, Pak Gubernur Jateng tersebut mengatakan kalau Ketum PDIP tersebut jago lho dalam menekan dari berbagai sisi yang tidak terduga.

Wah wah, apa Pak Ganjar ini lagi menyindir Bu Mega kali ya? Hmm, mungkin, Pak Gubernur Jateng ini merasa sedih selepas kepergian Pak Taufiq. Boleh jadi, Bu Mega dengan sikapnya yang keras ini mengingatkan mimin dengan kisah-kisah anak tiri dan ibu tiri nih.

Cinderella, misalnya, mengalami kesedihan dan kepedihan setelah ditinggal ayahnya berpulang ke Rahmatullah. Ibu tiri pun langsung tuh siap bersikap kejam kepada si Cinderella.

Wah, apa mungkin yang dirasakan Cinderella ini juga tengah dirasakan Pak Ganjar ya? Hmm, apa jangan-jangan Bu Mega ini mulai bersikap bak “ibu tiri” buat Pak Ganjar? Apalagi nih, sedengar mimin, Pak Gubernur Jateng tersebut mulai nggak disukai oleh lingkar pusat PDIP karena berniat maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tuh.

Hmm, kalau iya nasib Pak Ganjar ini bagaikan Cinderella yang terkurung di “rumah” PDIP, kira-kira siapa ya yang mau jadi ibu peri buat Pak Gubernur? Apa mungkin nih ada “partai” ibu peri yang siap menyediakan rumah baru Pak Ganjar nih?

Hayoo, siapa nih yang mau? Se-enggak-nya, bisa lebih dari sekadar jam 12 malam kok, yakni sampai tahun 2024 mendatang tuh.  Hehe. (A43)

Baca Juga: Ganjar “Bunuh Diri” Jika Tetap di PDIP?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Megawati and The Queen’s Gambit
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?