Site icon PinterPolitik.com

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kiri) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada tahun 2016 silam. (Foto: Antara)

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS)


PinterPolitik.com

Gengsmimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang hakikat percaya diri.

Begini, menjadi percaya diri itu harus bin wajib. Makanya, di Jawa orang pada bilang, “Gak PD, gak urip (nggak percaya diri, nggak bisa hidup).”

Tapi, percaya diri harus ada kontrolnya ya. Apalagi, kalau konteksnya dalam kinerja mengurus banyak orang. Sebabnya, percaya diri itu kepribadian yang letaknya di inner side seseorang, bukan di mulut – alias nggak perlu dikoar-koarkan.

Soalnya, saat kepercayaan diri itu dikoar-koarkan, maka yang timbul adalah ‘cari perhatian’. Misalkan, kita percaya diri mampu melakukan pekerjaan dalam hal memimpin suatu organisasi, ya monggo buktikan lewat kinerja nyata.

Problem-nya kan terkadang emosi kita nggak bisa dikontrol. Saat dipuji, rasanya melambung tinggi. Giliran dikritik, marah-marah nggak jelas. Kalau begitu mah bukan percaya diri namanya, tapi lupa diri – alias nggak mawas diri.

Tentu, kita harus belajar dari ibu tirinya Snow Whiteyang kerap kali meminta pujian kepada cermin ajaibnya. Namun, saat dia tahu fakta sesungguhnya bahwa masih ada perempuan cantik di luar sana, ia lupa diri dan marah. Makanya, percaya diri hanya cocok bagi orang yang pandai ‘mawas diri’.

Nah, tentang hal ini, kayaknya Bu Megawati cocok merefleksikannya dehcuy. Apalagi, Bu Mega dengan penuh percaya diri bilang bahwa ia kerap kali disebut sebagai sosok pemimpin yang success story. Jujur saja, mimin nggak bisa menampik anggapan orang yang diceritakan oleh Bu Mega itu.

Tapimimin justru agak risih kalau ia menceritakan anggapan orang tersebut. Secara sebagai warga yang cerdas, mimin kan lantas bertanya-tanya, “Apa benar sih Bu Mega sukses? Coba, ah, kucari rekam jejak kepemimpinannya.”

Dan, wadidaw. Hasil pencarian mimin menemukan fakta menarik bahwa sewaktu menjadi presiden, ia sempat dikritik habis-habisan sebab melakukan kesalahan fatal berupa penjualan belasan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Sampai-sampai nih, saat itu doi dijuluki oleh rival politiknya sebagai ‘Si Penjual aset negara’. Belum lagi, kasus lepasnya sejumlah pulau yang sangat menampar muka banyak anak bangsa. Ya, meski mimin juga mengakui Bu Mega ini sosok sukses – setidaknya bagi internal orang-orangnya alias pendukung PDIP.

Tapi, kalau mau ditelisik lebih dalam, Bu Mega sebagai pemimpin PDIP sepertinya masih banyak kurangnya. Sederhananya, apa ada pemimpin sukses yang nggak mampu mengikat loyalitas anggotanya, gengs?

Misal, dalam hal ini, apa Bu Mega terbukti sukses mengendalikan Pak Joko Widodo (Jokowi)? Soalnya, dengar-dengar PDIP lagi sering melempar kritik ke pemerintahan Jokowi sendiri. Apa benar nih sebutan success story-nya? Uppss. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version