HomeCelotehMegawati "Kode-kodean" ke Prabowo?

Megawati “Kode-kodean” ke Prabowo?

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan pertahanan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Apakah Megawati tengah bermain “kode-kodean” dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto?


PinterPolitik.com

“Hoping that the message goes somewhere close to you” – Rihanna, “Close to You” (2016)

Siapa sih yang nggak gelisah ketika orang yang kita sayangi ternyata sedang dekat dengan orang lain – entah orang itu masih berada pada taraf crush atau sudah menjadi pasangan? Pasti rasa untuk menjaganya akan semakin memuncak di hati.

Perasaan seperti itu seakan-akan membuat kita akan kehilangan dia dalam waktu dekat. Padahal, kita sendiri tahu bahwa cinta sendiri bukan soal memiliki atau tidak memiliki.

Namun, kegundahan hati yang kita rasakan terkadang tidak berarti baginya. Apalagi, ketika dia yang kita sayangi ternyata sudah jauh dan sudah tidak di dekat kita lagi.

Seperti lagu balada R&B berjudul “Close to You” (2016) dari Rihanna yang dikutip di awal tulisan, sebisa mungkin kita memberikan pesan itu kepadanya. Dengan dibuai dengan “kode-kode” seperti lirik lagu dan musik, kita berharap dia bisa mendapatkan makna yang kita ingin sampaikan.

Nah, mungkin nih, hal yang sama juga berlaku bagi Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Gimana nggak? Baru-baru ini, Bu Mega baru saja mengkritik kebijakan pertahanan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – yang mana menjadi urusan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Pak Prabowo yang juga merupakan Ketum Partai Gerindra sendiri juga disebut ingin menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Nah, kabarnya nih, Pak Prabowo juga sedang mencari-cari siapa yang cocok buat digandeng – mulai dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hingga Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil.

Baca juga :  PDIP and the Chocolate Party

Dengan Cak Imin, misalnya, Pak Prabowo dan partainya, Gerindra, udah lama berkomitmen buat berkoalisi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di sisi lain, Pak Prabowo juga sempat bertemu dengan Kang Emil yang disebut-sebut cocok buat digandeng jadi calon wakil presiden (cawapres).

Megawati Pak Jokowi Kok Pertahanan Maju Mundur

Hmm, wait, wait, bukannya PDIP dan Gerindra katanya juga udah menjalin kedekatan tertentu – sampai-sampai muncul wacana bahwa nanti ada pasangan Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk Pilpres 2024? 

Ya, mungkin nih, inilah mengapa Bu Mega akhirnya main “kode-kodean” dengan Pak Prabowo – melalui kritiknya terhadap kebijakan pertahanan pemerintahan Pak Jokowi. Ya, gimana ya? Bayangin aja kita punya crush tapi crush-nya masih main dating apps buat mencari-cari tambatan hati yang lain. Hmm.

Lagipula, “kode-kodean” seperti ini dalam politik juga udah sering terjadi juga. Bu Mega sendiri juga dikenal dengan kebiasaannya buat nge-lempar kode-kode macam begini-an.

Seperti yang dijelaskan dalam artikel PinterPolitik.com yang berjudul Megawati, Soeharto dan Politik Dendam, kebiasaan berbahasa politik semacam ini disebut sebagai high level political language yang bisa mengandung makna-makna tersembunyi dan tertentu.

Hmm, kalau gini caranya, Pak Prabowo perlu juga nih pandai-pandai membaca kode-kode yang dilontarkan sama Bu Mega. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa berabe tuh, karena gimana pun juga, Gerindra perlu nyusun strategi yang komprehensif untuk menghadapi Pilpres 2024.

Wah, apa mungkin Pak Prabowo dan partainya, Gerindra, membutuhkan keahlian Alan Turing yang berhasil memecahkan berbagai kode Nazi Jerman untuk Britania (Inggris) Raya saat Perang Dunia II dulu – layaknya Turing di film Imitation Game (2014)? Who knows, kan? (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?