Beberapa waktu lalu, Badan Kehormatan DPP PDIP memanggil sejumlah kadernya untuk diberi teguran dan sanksi – seperti Ganjar Pranowo, FX Hadi Rudyatmo, Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu, dan Hendrawan Supratikno. Apakah ini pertanda Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mulai kehilangan kendali?
“Don’t let the past ruin your future” – Azucena Muñoz, Elite (2018-sekarang)
Ada nggak di antara kalian yang suka nonton serial atau film berbahasa Spanyol seperti Money Heist (2017-2021)? Atau mungkin kalian suka serial atau film yang bertemakan anak-anak sekolah semacam SMA?
Nah, kalau kalian mencari perpaduan dua tema tersebut, ada satu serial Netflix yang cukup menarik nih. Judulnya adalah Elite (2018-sekarang). Serial satu ini menceritakan drama-drama yang terjadi di antara anak-anak sekolah elite bernama Las Encinas di Spanyol – mulai dari percintaan, kompetisi beasiswa, sampai kasus pembunuhan.
Meskipun Las Encinas ini merupakan sebuah sekolah swasta yang elite, siswa-siswi di sekolah ini pun tidak lepas dari berbagai persoalan sosial. Pertengkaran antara Samuel Domínguez dan Guzmán Osuna, misalnya, melibatkan intrik-intrik kesenjangan sosial di Spanyol.
Selain pertengkaran antar Samuel dan Guzmán, ada juga persoalan kenakalan remaja seperti perdagangan obat-obatan terlarang yang melibatkan kakak dari Nadia Shanaa – bernama Omar Shanaa. Hmm, pokoknya nggak ada habisnya lah ya masalah-masalahnya.
Inilah kenapa akhirnya Azucena Muñoz sebagai kepala sekolah sampai menerapkan aturan-aturan yang ketat kepada murid-muridnya. Tidak jarang, Azucena sampai memanggil murid-muridnya yang dianggap berbuat onar untuk menghadap.
Nah, ngomong-ngomong soal manggil-memanggil nih, terdapat sebuah kejadian nyata yang mirip-mirip dengan situasi yang terjadi di Las Encinas tadi. Baru-baru ini, Badan Kehormatan DPP PDIP memanggil sejumlah kadernya yang dianggap melangkahi wewenang Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ganjar dan FX Rudy ini akhirnya bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Di pertemuan-pertemuan itu, Hasto kabarnya memberikan sanksi lisan kepada Ganjar dan FX Rudy.
Selain Ganjar dan FX Rudy, Badan Kehormatan DPP PDIP juga berencana memanggil mereka yang terlibat dalam Dewan Kolonel – sebuah kelompok yang disebut mengusung Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Beberapa di antaranya adalah Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu, dan Hendrawan Supratikno.
Hmm, mungkin nih, Hasto dan Badan Kehormatan DPP PDIP ini bisa kita analogikan sebagai guru-guru bimbingan konseling (BK) di sekolah kali ya? Nah, kalau gitu, mungkin nih, Bu Mega adalah semacam kepala sekolahnya – mirip-mirip Azucena kali ya.
Boleh jadi, PDIP ini semacam sekolah yang bisa kita sebut sebagai PDIP High School. Kan, siapa tahu nantinya PDIP bisa menghasilkan “lulusan-lulusan” berkualitas, kan? Hehe.
Sebagai kepala sekolah, emang sulit sih untuk bisa ngatur kedisiplinan seluruh siswa-siswinya. Mengacu pada tulisan John E. Owens yang berjudul Explaining Party Cohesion and Discipline in Democratic Legislatures: Purposiveness and Contexts, kedisiplinan partai (party discipline) memang tergantung dari kontrol pimpinan-pimpinannya atas anggota-anggota partainya.
Wah, kalau apa yang dijelaskan Owens benar, apakah mungkin Bu Mega sebagai kepala sekolah PDIP High School mulai kehilangan kendali layaknya Azucena? Hmm, kan, udah lama juga ya menjabat? Who knows, kan? (A43)