Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Megawati Soekarnoputri hanya tersenyum melihat berbagai usulan capres atau koalisi partai politik. Menurutnya, PDIP tidak pernah merasa tertinggal, melainkan justru menjadi kekuatan pemersatu. Apakah Megawati merupakan raja terakhir di Pilpres 2024?
Siapa di sini yang tidak suka bermain gim? Rasa-rasanya kita semua pasti menyukainya. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, bermain gim ternyata memiliki berbagai peranan sosial lainnya, seperti menjadi pekerjaan, mencari pasangan hati, hingga menjadi ajang kebanggaan negara.
Ketika bermain gim petualangan, khususnya genre aksi, kita tentu mengenal istilah raja terakhir. Sosok ini adalah rintangan dan musuh terkuat. Ia akan menunggu kita di akhir permainan. Di gim God of War, misalnya, pertarungan terakhir Kratos adalah melawan raja dari dewa Yunani, yakni Zeus.
Menariknya, di politik Indonesia, perjalanan ala gim yang mempunyai raja terakhir sepertinya juga ada. Beberapa waktu yang lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Megawati Soekarnoputri hanya tersenyum dalam menanggapi isu capres yang keluar belakangan ini.
“Ya kalau Ibu Mega kan tersenyum saja karena beliau kan sosok yang kenyang dengan asam garam politik, bagi Bu Mega menjadi presiden itu sudah ada mekanismenya,” ungkap Hasto pada 28 Mei.
Ibarat raja terakhir, Ibu Mega saat ini masih duduk tersenyum di singgasananya. Beliau dan partainya, PDIP, akan menunggu aktor utama yang sudah melewati berbagai rintangan dan membuktikan diri layak untuk diusung partai banteng.
Di kesempatan yang berbeda, pengamat politik M. Qodari juga menyebutkan bahwa saat ini tidak tepat membahas kandidat capres karena pencalonan baru akan dilakukan September 2023. Menurutnya, saat ini lebih menarik membahas koalisi partai politik, atau menimbang kekuatan partai yang mampu mengusung calon di Pilpres 2024.
Nah, selaku satu-satunya partai yang dapat mengusung calonnya tanpa berkoalisi, Ibu Mega tentu layak disebut sebagai raja terakhir. PDIP tidak perlu bersusah-susah di awal memunculkan nama kandidat atau berkoalisi dini seperti partai lainnya. Partai banteng akan menunggu di akhir, siapa Kratos yang berhasil menemui Zeus seperti di gim God of War?
Namun, ada satu keganjilan tampaknya. Jika Ibu Mega dan PDIP benar-benar adalah raja terakhir, kenapa partai banteng justru diributkan dengan isu Ganjar Pranowo vs Puan Maharani ya?
Jangan-jangan, situasi PDIP sama seperti gim God of War, yakni penantang Zeus adalah anaknya, Kratos. Ganjar dan Puan kan sama-sama dari internal partai. Ibaratnya, keduanya adalah anak partai banteng.
Nah, sekarang pilihannya ada di Ibu Mega. Siapa anaknya yang akan dipilih? Apakah Puan sebagai anak kandung, atau Ganjar sebagai anak partai? Hehe. (R53)