“All we ask is trust” – Kendrick Lamar, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Di bulan pertama tahun 2020 ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) udah ngejalanin operasi tangkap tangan (OTT) dua kali lho. Tentunya, setelah Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan eks-Komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, publik kayaknya lagi menunggu-nunggu aksi selanjutnya komisi antirasuah itu.
Tapi, kayaknya, KPK bakal mendapatkan tantangan tuh kemarin. Soalnya, salah satu buronan KPK – eks-kader PDIP Harun Masiku – dikabarkan tengah bepergian ke luar negeri.
Hmm, sampai-sampai, kita berharap kalau KPK bisa menjalankan aksi keren seperti Batman yang menangkap Lau yang juga kabur ke luar yurisdiksi Gotham. Kan, bisa aja tuh komisi antirasuah itu menggandeng Interpol buat mengejar Pak Harun yang dikabarkan sedang berada di Singapura.
Eits, tapi, baru-baru ini, beberapa media nasional mengabarkan kalau Pak Harun itu sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2019 – sebelum OTT KPK ke KPU dilakukan. Informasi ini akhirnya juga udah dibenarkan lho oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Lha, terus yang kemarin dibilang nggak bisa ditangkap karena sedang di luar negeri gimana? Hmm, bukannya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kemarin udah nyiapin beberapa strategi buat nangkep Pak Harun yang udah duluan ke luar negeri ya? Kata Pak Ghufron, pada 13 Januari kemarin, KPK juga menerima informasi kalau buronan sedang ada di luar negeri.
Hmm, tapi nih, setelah informasi kepulangan Pak Harun dibenarkan oleh Dirjen Imigrasi, KPK mengklaim sudah tahu dari awal lho. Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan bahwa lembaganya telah mengetahui hal itu sejak 13 Januari. Maka dari itu, mereka meminta Kemenkumham untuk merilis surat cegah.
Wah, kok jadi beda-beda gini ya? Satu bilang dapat informasi Pak Harun nggak lagi di Indonesia. Satu lagi bilang kalau sudah tahu dari awal kalau buronan sudah di Indonesia.
Akhirnya, beberapa pihak sudah nggak percaya lagi sepertinya pada KPK. Indonesia Corruption Watch (ICW) misalnya, menganggap pimpinan KPK – dan Menkumham Yasonna Laoly – telah menyebarkan hoaks soal keberadaan Pak Harun.
Hmm, kalau begini, informasi yang mana nih yang benar? Padahal, KPK itu selalu menjadi lembaga negara yang paling dipercaya lho sama publik dalam banyak survei.
Waduh, dengan adanya informasi yang berbeda-beda seperti ini, kira-kira, publik masih bisa percaya nggak ya sama KPK? Apalagi nih, sejak September lalu, ramai juga isu-isu akan adanya upaya pelemahan komisi antikorupsi itu.
Mungkin, KPK bisa belajar tuh sama Remi Milburn di season kedua seri Netflix yang bertajuk Sex Education. Ayah dari Otis Milburn itu sempat memberikan nasihat akan perlunya tetap bertutur jujur. Selain itu, Remi juga mengingatkan bahwa kita perlu tetap menjaga mereka yang percaya pada kita.
Hmm, bisa nggak ya KPK tetap dipercaya? Mungkin, komisi itu perlu nih segera menangkap Pak Harun biar masyarakat tetap percaya. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.