“Salah satu faktor yang membuat tingkat kepuasan terhadap kinerja wapres menurun adalah minimnya respon wapres terhadap beberapa isu yang belakangan cukup krusial terutama yang berkaitan dengan Islam politik”. – Rilis survei Parameter Politik Indonesia
Kata orang diam itu emas. Tapi, kalau jadi pejabat publik, terus kebanyakan diam, hmm bakal kena bully dari warganet udah pasti. Apalagi kalau warganetnya itu 75 persen di antaranya buzzer, beh hancur-hancuran dah tuh.
Ntar pejabat publik yang bersangkutan dicap nggak bekerja lah, nggak peka terhadap berbagai isu yang terjadi, dan lain sebagainya. Intinya cukup negatiflah citra politiknya kalau nggak cepat tanggap.
Mungkin hal inilah yang tengah menjadi sorotan publik kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Mantan Ketua MUI ini dianggap kurang tanggap terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat.
Baca juga: Bukan Anies-Gibran, Mengapa Jokowi Dorong Pilkada 2024?
Hal ini tergambar dari survei terbaru yang dirilis oleh Parameter Politik Indonesia, di mana hanya 50,8 persen masyarakat yang puas pada kinerja Ma’ruf sebagai wapres. Sementara yang tidak puas jumlahnya mencapai 43,8 persen, dan sekitar 5,4 persen tidak menjawab.
Wih, banyak juga tuh kelompok yang tidak puasnya.
Tapi, ini emang udah jadi refleksi besar sih bagi posisi politik Ma’ruf Amin saat ini. Bukannya gimana-gimana ya, para milenial dan generasi Z aja udah menjuluki beliau AFK alias away from keyboard. Ini sebutan dalam permainan game untuk player yang tiba-tiba menemui hambatan untuk bisa melanjutkan game dan membuatnya harus menjauh dari konsol.
Misalnya tiba-tiba hujan, terus disuruh angkat jemuran sama nyokap. Atau tiba-tiba ada ledakan nuklir di rumah tetangga. Hmm, agak susah yang terakhir itu.
Intinya ada kejadian lain yang membuatnya harus pergi dari depan komputer atau konsol game. Parah nih mereka-mereka yang mencap Pak Ma’ruf demikian. Hehehe.
Tapi, pertanyaan terbesar dari situasi yang dihadapi oleh Ma’ruf Amin sebenarnya adalah apakah doi kurang responsif itu beneran karena dari diri pribadinya yang memang sudah sepuh, atau justru karena dikondisikan oleh pihak tertentu?
Eh, ini bukan mau berspekulasi loh ya. Tapi sekedar membahasakan pergunjingan yang terjadi di media sosial. Soalnya ada juga yang bilang, mungkin saja Pak Jokowi sendiri yang ingin agar Pak Ma’ruf nggak banyak berperan dalam pemerintahan.
Wih, sadis ya kalau beneran demikian. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.