Site icon PinterPolitik.com

Ma’ruf Amin Makin Lemah?

Maruf Amin Makin Lemah

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin (Foto: istimewa)

“Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian” – Albert Einstein, ahli fisika asal Jerman


PinterPolitik.com

Bagi pencinta sepak bola, apalagi Manchester United, pasti nggak akan lupa dengan apa yang menimpa mantan pelatih klub berjuluk setan merah tersebut, Louis Van Gaal.

Sosok yang berhasil sukses di banyak klub, terutama Barcelona, ternyata mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan selama menukangi Manchester United. Nggak cuma pihak manajemen yang rese kepadanya, melainkan suporter klub berkandang di Stadion Old Trafford juga banyak yang membencinya.

Padahal sewaktu ia hadir di Manchester, angin segar dan optimisme mulai tumbuh di lingkungan pencinta klub yang berhasil melahirkan sosok hebat seperti Cristiano Ronaldo itu. Lagian, proyek yang dilakukan Van Gaal semasa musim pertamanya di United juga keren lho.

Bahkan ia berhasil mengantarkan tim besutannya meraih Piala FA 2015/2016. Sayang sekali, mungkin karena tekanan dari dua sisi, baik atasan (manajemen) dan supporter, membuat ia mau nggak mau kudu keluar secepat mungkin, meski masih menyisakan kontrak kerja semusim lagi.

Ya memang begitulah, kalau pihak elite klub dan supporter sudah bilang demikian, Van Gaal sekalipun pasti akan kewalahan.

Hal yang sama tampaknya juga dirasakan oleh Wakil Presiden kita, Ma’ruf Amin.

Di tataran terbawah, pamor dan kewibawaan Ma’ruf Amin kayaknya mulai meredup deh. Hal itu bisa dilihat dari munculnya kisruh yang ditimbulkan oleh pelaku yang mengunggah kolase foto Wapres Ma’ruf Amin dengan bintang porno asal Jepang – yang sering disebut Kakek Sugiono oleh orang-orang Indonesia.

Parahnya tuh ternyata si pelaku merupakan Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan di Tanjungbalai. Waduh kok parah gini ya, cuy.

Secara kita tahu toh jabatan Ma’ruf Amin di MUI Pusat kan sebagai pimpinan lho. Lha kok bisa-bisanya seorang Ketua MUI Pusat dihina oleh Ketua MUI Kecamatan. Apalagi seharusnya hal demikian nggak boleh terjadi dalam koridor tata krama sesuai prinsip Islam, terutama pesantren, yang terkenal ada bahasa sami’na wa atha’na (tunduk dan patuh) pada seorang pemimpin agama.

Kalau sudah begini, kok seakan marwah Ma’ruf Amin sebagai kiai sekaligus Wapres mulai menurun ya.

Tapi menurut mimin, kalau dilihat dari latar belakang pelaku kolase foto ini yang disebut karena termakan berita yang nggak lengkap, Ma’ruf Amin memang kayaknya memiliki masalah komunikasi deh.

Kalau dipikir-pikir, mana mungkin Ketua MUI Pusat bisa kehilangan kontrol, dan bagaimana bisa bawahan sampai berani sama atasan, jika hal itu nggak ada kaitannya dengan komunikasi yang terputus di antara keduanya.

Itu kan persis dengan nasib Van Gaal yang gagal mendekati basis supporter. Andai Van Gaal nggak berjarak dengan supporter, pasti ia masih bisa melawan desakan manajemen kok.

Pun sama halnya dengan Ma’ruf Amin. Andai ia sering-sering komunikasi dengan jajaran pengurus di MUI, tentu hal seperti ini nggak akan terjadi.

Lagian Pak Ma’ruf Amin kan udah jadi Wapres, tapi kenapa posisi di MUI nggak direlakan aja buat pengganti yang lain? Biar fokus tugasnya jelas kan.

Hmm, roman-romannya karena posisi Ketua MUI cenderung politis ya. Uppps.  (F46)

Exit mobile version