Meski dilanda isu tes wawasan kebangsaan (TWK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Menariknya, PDIP dan PKS saling tidak mengakui Novi sebagai kadernya.
“Salahmu. Enak aja, salahmu” – Project Pop, “Maramaramara”
Hampir semua orang pasti tidak mau disalahkan ketika terjadi persoalan. Pasti ada aja lah alasan di balik kesalahan yang diperbuat. Lagipula, sebenarnya nih, siapa juga sih yang mau membuat kesal orang lain?
Nggak jarang, sikap tidak mau disalahkan ini juga berakhir pada upaya untuk mencari kambing hitam – atau bahkan menyalahkan pihak lain sebagai orang yang dianggap bertanggung jawab. Kan, jadi makin problematik dong persoalannya kalau gitu.
Mungkin, suasana saling menyalahkan ini tergambarkan dengan baik dalam sebuah lagu yang dinyanyikan oleh grup musik Project Pop. Seingat mimin, judul lagu tersebut adalah “Maramaramara”.
Nah, suasana saling menyalahkan seperti ini juga terasa lho dalam dunia politik. Ya, namanya juga politik ya, gaes. Pasti semua pihak mau menangnya sendiri. Itulah apa yang biasa disebut sebagai politik praktis. Hehe.
Baca Juga: MLB PKB, Comeback Keluarga Wahid?
Terbaru nih, upaya saling menyalahkan ini terjadi di antara dua partai politik (parpol) pemerintah, yakni PDIP dan PKB. Keduanya kabarnya tidak mau mengakui sosok Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang baru saja kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Malahan nih, kedua parpol ini malah semacam saling menuding mengenai keanggotaan Novi. “Kami baca beritanya yang viral di media saat itu menyebutkan Pak Novi masuk kepengurusan PKB Jawa Timur,” begitu ucap Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Deni Wicaksono.
Hmm, di tengah momen-momen damai dalam merayakan kemenangan Idulfitri, nggak harusnya saling maramaramara kan ya? Mbok ya para partai politik (parpol) ini saling meminta maaf ajalah ya, terutama ke rakyat yang selalu diumbari janji setiap lima tahun sekali. Hehe.
Ya, terlepas dari saling maramaramara dan saling tuding antara PKB dan PDIP ini, mimin akhirnya tahu siapa sebenarnya kader PDIP yang ada di Nganjuk, Jawa Timur. Jawabannya adalah Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Lho, kok bisa mimin yakin? Lha, wong namanya aja Pak Marhaen. Kan, banyak yang bilang PDIP itu memegang nilai-nilai Marhaen. Apakah Pak Marhaen ini yang dulunya menginspirasi pemikiran politik Marhaenisme ala Soekarno ya? Kan, siapa tahu? Hehe. (A43)
Baca Juga: Bupati Nganjuk ‘Dibuang’ PDIP-PKB?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.