Amien Rais meminta Luhut Binsar Pandjaitan mundur sebagai menteri. Apakah akan terjadi duel antara dua politisi kelas berat? Mampukah Amien menaklukkan Luhut seperti dulu menjatuhkan Soeharto?
Bagi penikmat seni tarung, bukan sarung ya, tentu mengetahui pertarungan antara Floyd Mayweather Jr. melawan Conor McGregor pada 26 Agustus 2017. Kala itu, pertarungan ini begitu menyita perhatian publik, berbagai julukan juga disematkan. Ada yang menyebutnya The Money Fight karena besarnya jumlah uang yang dipertaruhkan. Hingga ada yang menyebutnya sebagai The Biggest Fight in Combat Sports History.
Kalau diperhatikan, pertarungan ini cukup unik ya. Meskipun Mayweather dan McGregor sama-sama petarung hebat, keduanya berasal dari posisi yang berbeda. Mayweather adalah petinju profesional dengan rekor tak terkalahkan, sedangkan McGregor adalah juara dunia seni bela diri campuran (MMA) dan juara Ultimate Fighting Championship (UFC).
Singkatnya, ini adalah pertarungan antara juara dunia tinju melawan juara dunia seni bela diri campuran. Mungkin karena posisi yang berbeda ini yang membuat pertarungan keduanya mendapat atensi yang begitu besar, sampai dijuluki pertarungan terbesar dalam sejarah olahraga tarung.
Yang menarik, pertarungan petarung beda posisi seperti ini ternyata tidak hanya terjadi di olahraga tarung, melainkan juga di olahraga diplomasi alias politik. Ya, ini adalah pertarungan antara Amien Rais melawan Luhut Binsar Pandjaitan.
Baru-baru ini Amien meminta Luhut mundur dari jabatannya sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Jika enggan mundur, Presiden Jokowi diminta untuk memecat Luhut. Menurut Amien, Luhut sudah tidak lagi menjadi aset bangsa, melainkan beban nasional.
Waduh, pernyataan-pernyataan Amien ini mirip lah ya dengan teknik-teknik provokasi atlet tinju maupun UFC yang akan bertarung. Kita pasti sering melihat drama provokasi semacam itu. Kata-kata seperti “Aku akan mengalahkan mu”, hingga “Kamu bukan siapa-siapa” merupakan teknik provokasi standar yang diucapkan.
Sama seperti Mayweather vs McGregor, Amien vs Luhut juga memiliki catatan statistik yang luar biasa. Amien dijuluki Bapak Reformasi, pernah menjadi Ketua MPR RI, dan pernah pula menjadi ketua umum partai politik, yakni PAN. Amien juga punya catatan besar karena berperan besar dalam menjatuhkan Soeharto.
Sementara Luhut, sosoknya merupakan langganan pejabat publik. Di era Habibie menjadi Dubes Indonesia untuk Singapura, di era Gus Dur menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, dan di era Jokowi deretan jabatan dan tugas Luhut rasanya tidak perlu disebutkan lagi.
Kemudian, meskipun keduanya adalah petarung politik, keduanya berada di posisi yang berbeda. Amien adalah oposisi tulen, sedangkan Luhut berada di posisi kekuasaan. Mirip-mirip lah dengan pertarungan Mayweather vs McGregor, keduanya petarung tetapi posisinya berbeda.
Singkatnya, duel antara Amien dan Luhut ini bisa dikatakan sebagai salah satu duel politisi terbesar dalam sejarah Indonesia modern. Tentu dengan catatan apabila Luhut berkenan untuk masuk ring. Sejauh ini, Luhut tidak merespons pernyataan-pernyataan Amien.
Tapi, kalau sedikit berandai-andai, jika benar-benar terjadi, kira-kira siapa yang menang ya? Di duel Amien vs Luhut, siapa yang jadi Mayweather? Dan siapa yang menjadi McGregor?
Kalau Luhut adalah Mayweather, berarti pemenangnya adalah sang Menko Marves. Mayweather sendiri berhasil mengalahkan McGregor di ronde 10. Soalnya, kekuatan Amien disebut-sebut tidak sebesar dulu ketika berhasil menjatuhkan Soeharto. Sementara Luhut, saat ini disebut begitu berpengaruh dengan deretan jabatan dan tugasnya.
Ya, kita mungkin hanya bisa berandai-andai. Bagaimana pun, pertarungan keduanya mungkin tidak terealisasi. (R53)