“Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan” – Chairil Anwar, penyair asal Indonesia
Gengs, menurut kalian, saat kondisi huru-hara dan serba crowded, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang masih peduli untuk menyelesaikan hiruk-pikuk kondisi demikian? Kalau Ethan Hunt lewat aksi heroiknya dalam film Mission: Impossible – Rogue Nation sih lebih memilih untuk tetap melanjutkan misi. Bahkan, doi akan tetap lanjur meski mayoritas pemerintahan negara nggak mendukungnya.
Ethan yang tergabung dalam lembaga agen rahasia bernama Impossible Mission Force (IMF) yang khusus menangani aksi kejahatan terhadap tokoh-tokoh negara, beruntung sekali karena masih didukung oleh tokoh penting di dalam Central Intelligence Agency (CIA).
CIA ini masih percaya bahwa Ethan dan kawan-kawan akan mampu membuktikan adanya Syndicate yang oleh pemerintah hanya dianggap ilusi. Walhasil, Ethan pun berhasil membalas tuntas kebaikan CIA yang sudah memercayainya dan membuktikan kepada pemerintah lewat keberhasilan IMF menangkap para Syndicate.
Dari sedikit cerita ini, mimin mau bilang bahwa, kalau kalian punya masalah yang pelik, kasih aja ke ahli problem solving-nya. Bahkan, meski orang-orang di sekitarmu kurang gerak cepat (gercep), kalian mes sti tetap berani mengambil keputusan. Sebab, menurut mimin, memberi kerjaan kepada ahli nggak bakal bikin kecewa.
Kalau diterjemahkan ke dalam situasi negara saat ini, Mission Impossible ini rada-rada relate dengan pemberitaan terakhir yang menempatkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai aktor utama.
For your information, Pak Mahfud ini mengumumkan bahwa akan ada Peraturan Presiden (Perpres) tentang pelaksanaan supervisi pemberantasan korupsi. Pada rapat koordinasi nasional (rakornas) tersebut, kayaknya Pak Mahfud kelihatan banget menaruh harapan dan kepercayaan terhadap KPK untuk menangani kasus gurita korupsi yang akhir-akhir ini mangkrak, seperti kasus Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki.
Bahkan kentara banget, cuy, kecintaan Mahfud MD sama KPK nih lewat diksi ‘pengambilalihan’ yang ia sampaikan dalam kalimatnya berikut, “Jadi tadi ada kesepakatan atau kesamaan pandangan, tentang implementasi supervisi yang menyangkut pengambilalihan (oleh KPK) perkara pidana yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung dan oleh Polri.”
Wih, mimin berpikirnya KPK nih kayak Ethan dan kawan-kawan, cuy, yang sempat diremehkan tetapi akhirnya didukung oleh satu tokoh penting. Mimin sih harapannya sikap Pak Mahfud yang kayak CIA dalam film Mission Impossible itu terus berlanjut sih. Sebab mimin rasa sudah tepat kalau pekerjaan pemberantasan korupsi diserahkan ke ahlinya.
Jangan-jangan yang menyusun Perpres tersebut malah memang Pak Mahfud dan timnya nih. Kalau memang iya, kita sepakat lanjut pak, jika bisa bahkan tangkap saja para koruptor itu semua. Kita support penuh deh.
Kita doakan ya, gengs, semoga nanti sewaktu Perpres supervisi jadi, kasus kelas kakap yang bikin negara kita merugi segera bisa terbereskan. Eits, tapi ya jangan cuma korupsi yang sudah terlanjur viral saja ya, pun korupsi yang belum viral juga nanti harus disikat. Hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.