Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) Mangil Martowidjojo menyebutkan bahwa Soekarno senang dengan band. Ia tak pernah cocok dengan band-band yang pernah datang ke Istana. Iskandar Winata sebagai pemimpin band memberikan nama ABS alias Asal Bapak Senang pada bandnya tersebut.
PinterPolitik.com
Menko Polhukam Mahfud MD beberapa hari lalu jadi bahan pergunjingan di media sosial. Bukan karena kebijakannya atau pernyataan-pernyataannya, tapi karena foto yang ia unggah yang menunjukkan dirinya sedang bernyanyi bersama dengan Gubernur Maluku Murad Ismail.
Banyak warganet yang mempertanyakan, mengapa Mahfud justru malah bernyanyi dan bergembira serta mempertontonkannya ke hadapan publik di tengah sulitnya situasi yang tengah dihadapi oleh negara. Bahkan, banyak yang menyinggung tak adanya social distancing dalam aksi bernyanyi tersebut.
Hmm, yaelah, namanya pemimpin, butuh refreshing juga kali. Jadi sebenarnya wajar aja sih kalau Pak Mahfud nyanyi-nyanyi. Toh untuk membuang stress karena bobolnya institusi-institusi penting negara ini akibat kasus Djoko Tjandra, iya nggak? Uppps.
Lagian, bernyanyi dengan band dan menari udah melekat dengan kehidupan para pemimpin negara ini. Pak Jokowi misalnya, dulu seneng banget ketika almarhum Didi Kempot datang dan bernyanyi di Istana. Lain lagi dengan Pak SBY yang juga gemar banget nyanyi, bahkan bikin album sendiri.
Tapi mungkin kisah yang paling fenomenal ada di zaman Soekarno. Soalnya, sang proklamator kemerdekaan Indonesia ini sangat gemar menari lenso dengan diiringi oleh band Istana yang para personilnya para pengawalnya sendiri.
Bahkan band ini dikisahkan ikut ke manapun Soekarno melakukan kunjungannya. Sayangnya, karena musiknya buat menari lenso, maka irama dan lagunya pun yang “itu-itu saja”.
Pernah dikisahkan bahwa personil band ini merasa bosan dengan irama musik untuk menari lenso itu, dan mereka inisiatif untuk mengubahnya. Yang terjadi? Soekarno marah-marah dan minta untuk dikembalikan ke lagu yang biasanya. Duh duh duh.
Makanya, para personil band itu menamai band mereka ABS alias Asal Bapak Senang. Nah, dari band inilah istilah ABS itu jadi populer hingga sekarang ini.
Hmmm, jangan sampai Pak Mahfud MD terjebak juga nih dengan ABS ini. Hayoo, progres penyelesaian masalah terkait Covid-19 saat ini di Maluku gimana pak? Jangan sampai gara-gara nyanyi-nyanyi yang menyukakan hati, Pak Mahfud jadi melupakan segala sesuatu. Uppps.
Apalagi, sekarang ini Pak Mahfud kewenangannya udah “diperlentur” dengan adanya Perpres baru dari Pak Jokowi. Jadi kudu lebih perhatian pada detail-detail masalah. Jangan sampai ada bawahan atau gubernur atau kolega di kabinet yang sukanya ABS.
Semoga deh ke depannya ABS bisa diberantas di manapun. Soalnya, sekedar menyenangkan atasan tanpa pencapaian yang nyata itu sebuah kebohongan kan? Uppps. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.