“Develop a passion for learning. If you do, you will never cease to grow.”
– Anthony J. D’Angelo
PinterPolitik.com
Sekarang Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) lagi puyeng mikirin request-nya Jokowi. Tentu kita semua udah tau kalo Mahfud MD sedang sibuk menggodok omnibus law bareng badan legislatif (Baleg).
Ngomongin soal omnibus law pasti juga bahas soal undang-undang (UU) di Indonesia yang membingungkan tingkat dewa. Menurut Mahfud MD batas minimum usia dewasa bisa dijadikan contoh.
Kalo menurut UU Pemilu dewasa itu umur 17 tahun, menurut tindak pidana 16 tahun. Sementara menurut hukum perkawinan itu 21 tahun untuk laki-laki dan 19 tahun untuk perempuan. Beda lagi dengan kewarganegaraan yang bilang kalo dewasa itu 18 tahun. Kasus semacam inilah makanya diperlukan omnibus law.
Sebenernya sih dari contoh aja udah jelas kalo dengan dibikinnya omnibus law berbagai keribetan UU yang tumpang tindih di Indonesia bisa teratasi dengan lebih mudah. Cuman ya PR Pak Mahfud gak hanya terletak di substansi omnibus law doang. Tapi sama badan legislatif kesayangan media Indonesia, the one and only DPR RI.
Mahfud MD pun sempat bingung dengan banyak anggota DPR yang gak paham soal omnibus law. Memang sih ini baru, tapi bisa-bisanya jadi anggota legislatif tapi gak ngerti omnibus law. Mahfud MD selaku akademisi sekaligus Menkopolhukam yang baik pun menjelaskan kepada DPR RI mengenai pentingnya bikin terobosan di bidang hukum tersebut.
Layaknya seorang dosen, Mahfud pun menjelaskan kalo dengan adanya berbagai UU yang tumpang tindih itu cuman bikin ribet peraturan di Indonesia. Memang kebanyakan UU itu selain memperlama kasus hukum, bikin publik bingung dan ngabisin sumberdaya, bisa jadi penyebab macetnya investasi. Siapa yang mau investasi kalo birokrasinya berbelit-belit.
Mahfud MD pun sudah cap cus menggandeng berbagai kementerian lain termasuk Kemenkumham, markasnya Yasonna Laoly buat berkolaborasi nyiptain request luhur dari bos mereka. Ini kan menandakan kalo Mahfud memang serius mengejar deadline Prolegnas.
Agaknya beban Mahfud MD ini berat juga, karena omnibus law ini memang baru di Indonesia jadi pengerjaannya pun mesti hati-hati. Sementara itu lembaga yang harusnya menjamin hal tersebut terlaksana ironisnya malah gak paham.
Suapaya beban Mahfud MD ini gak berat, ya DPR buruan lah belajar soal omnibus law. Sementara itu Prolegnas bentar lagi kan, mending dikejar deh daripada RUU mulu ya kan? Mungkin Pak Mahfud perlu buka kelas biar peraturan ini bisa cepat selesai. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.