Site icon PinterPolitik.com

Luhut seperti Julius Caesar?

Luhut seperti Julius Caesar?

Luhut Binsar Pandjaitan. (dw.com)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dianggap mampu membuat anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terbungkam bahkan ciut nyalinya. Lantas, bagaimana bisa Luhut membungkam orang-orang yang ada dalam pertemuan tersebut?


PinterPolitik.com

Sebuah peristiwa menarik hadir dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Kamis, 9 Juni 2022. Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dinilai terlalu keras, hingga membuat anggota DPR yang berada di sana ciut berhadapan dengannya.

Agung Widyantoro, anggota Banggar DPR mengaku keberaniannya ciut saat berhadapan dengan Luhut pada rapat Banggar dengan Menko Marves. Saat itu Luhut memperlihatkan ekspresi yang membuat dirinya enggan untuk banyak bertanya lagi.

Luhut saat itu layaknya Julius Caesar, yang dalam banyak  catatan sejarah menceritakan bagaimana aura kepemimpinannya membuat para senat Romawi sangat takut ketika berhadapan dengan penguasa Romawi tersebut.

Luhut menjawab dengan jelas pertanyaan Banggar DPR RI terkait kenaikan tarif masuk Candi Borobudur yang sempat menjadi polemik. Alasan kenaikan adalah untuk menyelamatkan situs berharga bangsa Indonesia yang saat ini sudah dijadikan warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Pada kesempatan yang sama, Luhut mengkritik anggota DPR RI. Ia meminta agar anggota DPR jangan menyerangnya karena punya kepentingan terselubung. Karena baginya kritik yang tidak berbasis data dapat dimaknai sebagai trik untuk menaikkan popularitas jelang tahun pemilu mendatang.

Siapa bisa marahin Luhut

Hmm, mungkinkah Luhut ingin mengatakan bahwa orang yang menyerangnya hanya ingin mencari popularitas? Konteks ini sangat mirip dengan istilah pansos loh. Pansos atau panjat sosial sebenarnya istilah slang yang kemudian diterima masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut KBBI, pansos adalah usaha yang dilakukan untuk mencitrakan dirinya sebagai orang yang mempunyai status sosial yang tinggi. Pansos digunakan untuk melabeli orang yang terus menempel pada orang-orang yang punya kuasa agar bisa menaikkan “pandangan sosial” orang lain terhadapnya.

Dalam psikologi, perilaku semacam itu disebut dengan istilah social climbing. Sebuah perilaku yang mensyaratkan suatu hubungan berdasarkan popularitas dan status sosial, ini bertolak belakang dengan kondisi ideal sebuah hubungan yang harusnya tercipta dikarenakan kedalaman dan keintiman sebagai dasarnya.

Well, jadi berandai-andai apa mungkin karena merasa dipansosin sehingga Luhut bersikap keras. Sampai-sampai anggota DPR kena mental seperti kesaksian Agung Widyantoro. Wah, jadi bener nih aura Luhut mirip dengan Julius Caesar. Tapi kali ini yang dibungkam bukan senator Romawi melainkan pansos. Hehehe. (I76)


Taktik Luhut
Exit mobile version