Site icon PinterPolitik.com

Luhut Butuh Sosok “Steve Jobs”?

luhut butuh sosok steve jobs

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sedang menatap layar komputer di kantornya. (Foto: Dok. Kemenko Marves)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengeluhkan rumitnya sistem One Single Submission (OSS) yang digunakan untuk mengajukan permohonan izin usaha dan bisnis. Saking rumitnya, Luhut yakin Bill Gates dan Steve Jobs (bila dibangitkan) tidak akan bisa menyelesaikannya.


PinterPolitik.com

“Ini saya sudah mendaftarkan pengajuan izin untuk bisnis, tapi kok sampai sekarang masih belum selesai-selesai ya prosesnya?” dengar Lihit memasuki ruangan operator sebuah sistem yang dikenal sebagai One Single Submission (OSS). Tentu saja, bagi Lihit yang mengurusi persoalan investasi di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45, ini merupakan persoalan serius.

Lihit akhirnya melakukan berbagai cara yang memungkinkan agar bisa menyelesaikan persoalan OSS ini. Namun, ia tidak juga berhasil memperbaiki persoalan OSS yang sangat rumit ini.

Dengan pilihan yang sulit, Lihit pun mendatangi Orochimaru yang terkenal sebagai sannin yang mampu menjalankan jurus edo tensei – membangkitkan mereka yang telah mati. Bagi Lihit, menemui orang-orang yang jenius di bidang teknologi merupakan salah satu solusi yang pasti. 

Siapa tahu, dari situ, bisa terjadi transfer teknologi ke masyarakat negeri Nusantara? Bukan begitu?

Singkat cerita, Orochimaru pun setuju untuk membantu Lihit. Sambil ditemani oleh Bill Gerbang, Lihit pun menyaksikan kebangkitan sejumlah pakar teknologi yang sudah meninggal, seperti Steve Pekerjaan dan Alan Touring.

Steve: Hah? Di mana aku? 

Alan: Iya. Di mana ini? 

Orochimaru: Kalian ada di gua markasku. Di sini, ada pria yang ingin meminta bantuan kalian.

Lihit: Halo, bapak-bapak sekalian. Boleh minta waktunya sebentar untuk saya jelaskan?

Steve: Oh, tidak usah, Pak. Saya udah punya…

Bill: Hush! Ini bukan mbak-mbak yang mau jelasin produk kartu bank.

Steve: Bill? Apakah itu kau?

Alan: Oh, bukan ya? Tapi, saya bisa merasakan ada persoalan yang mendalam di balik bapak ini.

Lihit: Benar, Pak Alan. Saya butuh bantuan bapak-bapak sekalian untuk memecahkan persoalan OSS. 

Steve: Pakai MacOS saja, Pak. Lebih simple dan userfocused.

Bill: Yeeh, bagusan Windows lah. Lagipula, bukan OS yang itu yang dimaksud.

Alan: Mungkin, persoalannya harus dipecahkan dulu teka-tekinya. Saya butuh komputer Enigma saya. Dengan mesin itu, saya bisa membantu Inggris buat menang Perang Dunia II lho.

Steve: Hmm, tua juga ya bapak ini.

Alan: Itu logo Apple terinspirasi dari apel yang saya makan, kan? Jangan sok gitu lah.

Lihit: Sudah, sudah. Saya sudah bisa merasakan kalau kalian juga nggak bakal bisa menyelesaikan persoalan OSS ini. Lagipula, kami sudah punya solusi lain, yakni Ciptaker.

Bill, Steve, & Alan: Hah? Apa itu Ciptaker? Apakah teknologi itu lebih mutakhir dibandingkan Enigma, Mac, atau Windows PC?

Lihit: Wah, canggih itu. Sampai-sampai itu dibilang sapu jagat. Apapun bisa disapu.

The End.

(A43)

Exit mobile version