Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan kesal berkali-kali disebut sebagai antek-antek Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Luhut sebut Tiongkok malah bisa berikan apa yang dibutuhkan Indonesia.
Siapa yang nggak kenal dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan? Hampir semua orang di bumi Indonesia pasti paling nggak pernah lah mendengar nama beliau.
Sampai-sampai nih, banyak lho julukan yang diberikan pada Pak Luhut oleh para netizen – mulai dari Lord Luhut, Perdana Menteri, hingga Menteri Segala Urusan. Maklum sih. Banyak yang bilang kalau Luhut ini kerap menjadi kartu andalan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika berbagai persoalan datang melanda.
Coba lihat aja waktu penularan Covid-19 tidak terkontrol pada bulan September 2020 lalu. Pak Jokowi langsung lho menunjuk Pak Luhut agar dapat menekan tingkat penularan di berbagai provinsi utama, mulai dari DKI Jakarta hingga Jawa Timur (Jatim).
Meski Pak Luhut ini banyak berjasa ya dalam mengurus jalannya pemerintahan, masih banyak lho yang “mencurigai” kalau Pak Menko Marves ini “membawa” kepentingan-kepentingan asing lho. Ketika sejumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) datang ke Indonesia di tengah pandemi, Pak Luhut menjadi salah satu sosok dari pemerintah yang langsung pasang badan lho. Wah wah.
Ya, wajar sih kalau Pak Luhut dianggap dekat dengan sejumlah negara lain. Wong beberapa waktu lalu, Pak Menko Marves mengaku sendiri kalau Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok Wang Yi adalah sahabatnya. Hmm, jadi, yang benar gimana nih, Pak? Hehe.
Baca Juga: Klaim Aduhai Pak Luhut
Tapi, terlepas dari itu, Pak Luhut udah memberikan klarifikasi kok, guys. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2021, Pak Menko Marves mengatakan kalau dirinya bukan antek-antek Tiongkok kok.
Mengacu pada penjelasan beliau, Menko Marves hanya melakukan “pendekatan” ke negara mana pun yang dianggap bisa menguntungkan bagi Indonesia. Tenang, guys. Ini terbukti kok kala Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) – yang mana beberapa bulan lalu sempat ditemui oleh Pak Luhut.
Mungkin nih, biar masyarakat percaya, Pak Luhut perlu nih klarifikasi di media-media online. Coba Pak Menko Marves klarifikasinya di podcast Om Deddy Corbuzier. Pasti banyak tuh yang nonton – dan bisa jadi viral. Hehe.
Eits, tapi nih, guys, Pak Luhut juga menceritakan kenapa kok Tiongkok yang didekati lho. Kata Pak Menko Marves sih, Tiongkok itu menjadi salah satu dari sekian negara yang bersedia lho memberikan apa pun yang Indonesia inginkan – misal penguasaan teknologi pada bidang tertentu.
Wah, mungkin nih, kalau dianalogikan dalam seri kartun, Pak Luhut ini bagaikan Pearl yang selalu dimanja ya oleh Tuan Krab. Wah, kalau nggak dituruti oleh Tiongkok lagi, kira-kira Indonesia bakal merengek nggak ya?
Tenang, Pak Luhut. Kan, masih ada Paman Sam. Itu pun kalau nggak kena PHP (pemberi harapan palsu) lagi ya. Hehe. (A43)
Baca Juga: Ketika Luhut di-PHP Tesla
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.