HomeCelotehKPK Kalah Jago dari Polri?

KPK Kalah Jago dari Polri?

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sempat menetapkan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) sebagai tersangka dalam insiden penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Apa ini menunjukkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kalah jago dari Polri?


PinterPolitik.com

Baru-baru ini ada berita yang unik nihgengs. Berita ini sih merupakan update dari insiden penembakan terhadap enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Kabarnya nih, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menetapkan sejumlah tersangka. Tahu nggak siapa aja? Jawabannya adalah enam anggota Laskar FPI yang telah meninggal dunia.

Waduhgimana dong? Kalau mereka yang dijadikan tersangka, bagaimana ya caranya hukum bisa mengadili mereka? Sampai-sampai nih, pendiri Lokataru, Haris Azhar, bilang gini, “Siapa yang mau diadili? Kain kafan?”

Hmm, sebenarnya bagus aja sih kalau Polri mau menyelidiki lebih dalam dan mengungkap kejahatan yang terjadi di balik insiden tersebut. Bagaimana pun, fakta dan kebenaran harus dibuka. Bukan begitu?

Baca Juga: KPK Siap Geruduk Setneg?

6 Laskar FPI Tersangka

Dalam hukum sih, sebenarnya ada kok istilah untuk mengadili mereka yang sudah meninggal dunia, yakni posthumous trial atau post-mortem trialTapi nih, pengadilan seperti ini kayak-nya nggak ada deh dalam hukum Indonesia – mengingat sejumlah pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) menyatakan bahwa tuduhan dapat gugur apabila tertuduh telah meninggal dunia.

Kabarnya sih, status tersangka terhadap enam anggota tersebut telah digugurkan kok oleh Polri. Tenang, guysTapi nih,kalau Polri tetap ingin memproses lebih lanjut, kayak-nya perlu nih mempelajari ilmu tertentu dari Orochimaru di seri anime Naruto nih, yakni teknik edo tensei yang bisa membawa kembali orang yang telah mati. Hehe.

Hmm, mungkin, Polri ini sangat bersemangat untuk mengungkap fakta sebenarnya nih. Bagus sih. Bisa jadi, hal serupa juga perlu ditiru oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nih, khususnya soal kasus korupsi yang melibatkan seorang kader PDIP yang bernama Harun Masiku. Hehe.

Lhagimana nggak? Harun Masiku ini udah jadi buron selama setahun lebih lho. Bahkan, kader PDIP tersebut sempat dirumorkan telah meninggal dunia karena belum juga ditemukan batang hidungnya. Apa juga perlu di-edo tensei juga nihHmm. (A43)

Baca juga :  “Parcok” Kemunafikan PDIP, What's Next?

Baca Juga: Berani KPK Periksa Megawati Soal Bansos?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?