HomeCelotehKok Risma Paksa Tunarungu Bicara?

Kok Risma Paksa Tunarungu Bicara?

Nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) seakan-akan tidak pernah luput dari kontroversi. Setelah sebelumnya dikenal dengan sikapnya yang suka marah-marah, Risma kini disoroti karena dinilai memaksa anak-anak tunarungu wicara untuk berbicara.


PinterPolitik.com

Siapa yang tidak kenal dengan Rizuma di Nusantara dalam alternate universe Bumi-45? Sosok Rizuma ini menjadi salah satu pejabat pemerintah Nusantara yang paling disukai.

Bagaimana tidak? Dengan sikapnya yang langsung “meledak” ketika menemukan ketidakberesan dalam pemerintahan, Rizuma dikenal sebagai sosok yang tegas. Itulah Bu Rizuma dari Bumi-45.

Sikapnya yang suka “meledak” ini pun terlihat ketika dirinya mengajak bicara sejumlah anak-anak saat menghadiri sebuah kegiatan tetapi malah tidak membalas ajakan bicara itu. Jelas saja Rizuma marah. Rizuma, kan, hanya ingin mengetahui lebih jauh gambar dan lukisan apa yang dibuat oleh anak-anak itu.


Rizuma: Halo, Aldi. Hehe.

Aldi (menggunakan bahasa isyarat): Halo juga, Ibu Menteri. Saya sangat senang bertemu dengan Ibu. Saya harap Bu Menteri suka dengan lukisan saya.

Rizuma: Aldi, Ibu ingin kamu bicara. Aldi pasti punya banyak yang ingin disampaikan dalam… apa namanya? Iya, pikiran. Coba kamu utarakan tanpa alat bantu.

Aldi: Eeeh… Hmm…

Rizuma: Ayo, kamu coba bicara, Aldi. Ibu ingin kamu memanfaatkan pemberian Tuhan buat kamu, yakni mulut, mata, telinga, dan hidung. 

Aldi: Saya… Hmmm…

Rizuma: Hmm, ya sudah. Kalau begitu, yang berikutnya saja. Kamu. Iya, kamu yang di situ. Silakan naik ke panggung sini.

(Seorang pria yang ditunjuk oleh Rizuma akhirnya maju ke depan dan naik ke atas panggung.)


Baca Juga: Mengapa Penting Risma Marah-marah?

Risma Blunder Lagi

Rizuma: Iya, kamu coba bicara. Ceritakan apa yang ada dalam pikiran kamu. Ibu ingin tahu.

Limbad: Hmmmm. Hmmm. Hmmmmm…

Rizuma: Lho, ayo coba bicara. Ibu tahu pasti ada yang mau kamu sampaikan dari dalam pikiran kamu.

Limbad: Hmmmmmmm…

Rizuma: Wah, kok serem juga ini ya lama-lama? Masnya nggak apa-apa?

(Seorang panitia akhirnya menghampiri Rizuma.)

Panitia: Mohon maaf, Bu. Sepertinya mas ini bukan peserta dari kegiatan Hari Disabilitas di sini, Bu. Dia salah satu bintang tamunya.

Rizuma: Lho, terus, ini siapa?

Panitia: Ini Limbad, Bu. Salah satu pesulap yang emang trademark-nya adalah diam seribu bahasa.

Rizuma: Dan hati kecilku bicara.~

Limbad: Baru kusadari.~

Rizuma: Nah, tuh, akhirnya ngomong juga.

Limbad: Hmmm…

The End.

(A43)

Baca Juga: Ganjar, Risma, dan Bung Karno


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?