Seorang aparat polisi lalu lintas (Polantas) di Tangerang, Banten. dikabarkan memberikan tilang kepada seorang pengemudi truk yang bermuatan bawang putih. Tentu saja, aparat tersebut menolak tawaran damai dengan tawaran uang tunai dari sang pengemudi.
Jalanan antar-kota dan antar-provinsi yang sibuk mungkin menjadi sebuah gambaran umum dalam roda ekonomi sebuah negara. Negara mana lagi kalau bukan Negara Indonesia dalam alternate universe Bumi-45.
Bisa dibilang, negara ini telah menikmati ‘ledakan’ ekonomi dengan infrastruktur yang semakin memadai. Bagaimana tidak? Semakin ke sini, semakin banyak jalan tol dan jalan antar-provinsi yang menyambungkan dari satu ke daerah lainnya.
Budi yang merupakan seorang pengemudi truk bermuatan bawang putih pun sepakat bila dirinya terbantu dengan adanya infrastruktur ini. Demi sesuap nasi yang harus didapatkannya setiap hari, dia pun mengarungi jalanan ini.
Meski sudah menjadi kesehariannya, Budi pun tetap seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan. Pada hari yang apes itu, Budi ternyata tertangkap melanggar peraturan lalu lintas di Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Alhasil, Bambang yang merupakan bagian dari satuan polisi loyal tanpa batas (Polantas) pun memberhentikan laju truk yang dikemudikan oleh Budi. “Nyiieeet,” bunyi suara rem truk tersebut. Dalam waktu singkat, Bambang pun menghampiri Budi.
Bambang: Selamat pagi, Bapak. Bapak tahu mengapa bapak diberhentikan?
Budi: Ampun, Pak. Ampun.
Bambang: Lho, kok langsung minta ampun? Ya sudah. Saya kasih tahu ya. Jadi, bapak melanggar peraturan lalu lintas. Kalau boleh tahu, apa muatan truk bapak ini ya?
Budi: Saya bawa bawang putih, Pak Polisi. Ya sudah ya, Pak. Ini saya sejumlah uang. Besarnya Rp100.000 nih.
Bambang: Hmm. Bapak tadi bilang bawa bawang putih kan? (Sembari menghitung-hitung.)
Baca Juga: Jenderal Hoegeng: Polisi Jujur Yang Disingkirkan Soeharto
Budi: Iya. Benar, Pak Polisi.
Bambang: Kalau gitu, saya mau karungi bawang putihnya aja dah. Sekarung aja cukup.
Budi: Waduh, kayaknya nggak cukup deh, Pak.
Bambang: Maksud kamu gimana? Apanya yang nggak cukup?
Budi: Bapak coba aja cek di belakang.
(Bambang pun membuka bak belakang dari truk tersebut.)
Bawang Putih; Heh, Pak?!
Bambang: Lho, kok bukan bawang putih?!
Budi: Lho, ini justru Bawang Putih, Pak Polisi.
Bawang Putih: Iya, Pak. Saya ikut Mas Budi supaya tidak dikejar-kejar terus oleh ibu tiri saya.
Bambang: Waduuh. Saya kira bawang putih yang lain.
(A43)
Baca Juga: Pak Luhut Jadi “Polisi India”?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.