“Terlalu dini untuk berbicara tentang pembagian kekuasaan secara nyata” – Amien Rais, mantan Ketua Dewan Kehormatan PAN
Gengs, kalau kalian pernah nonton serial Mahabharata, pasti tahu kalau di situ ada cerita saat satu keluarga harus pecah kongsi karena kepentingan politik antar kelompok kecil. Kurawa di satu pihak melawan Pandawa di pihak lain. Semuanya sebenarnya tuh masih satu keluarga, cuy.
Ini mirip perpecahan yang terjadi di dalam tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) di mana satu keluarga terbelah menjadi dua blok, yakni Amien Rais bersama ketiga putrinya vis-a-vis satu anaknya yang setia dengan mertua yang bernama Zulkifli Hasan (Zulhas).
Amien Rais yang merasa sudah nggak dihargai memutuskan untuk keluar dan membuat partai baru bernama Partai Ummat. Dibentuklah segala urusan administrasinya, mulai logo dan asas. Ternyata, setelah jadi, logonya dispekulasikan oleh banyak pihak mirip kayak Partai Masyumi yang dulu pernah eksis lho, cuy.
Sementara, asasnya ternyata murni berdasar prinsip Islam, beda dengan PAN. Justru, kalau pakai ilmu cocokologi, Partai Ummat ini secara asas mirip dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kasak-kusuk pun muncul terkait orientasi Partai Ummat ini. Apakah ia lahir sebagai misi politik Amien Rais balas dendam ke PAN ataukah ia sekadar pembelahan dari agenda besar PAN untuk mengeruk massa PKS karena Ummat tuh lebih banyak kemiripan dengan PKS.
Mungkin, asumsi yang pertama sudah nggak perlu diperbincangkan karena kelihatan di permukaan. Namun, asumsi yang kedua tuh sangat penting diobrolkan lho.
Bukan tidak mungkin, kesamaan antara Ummat dengan PKS nih bukan hanya kebetulan. Pasti ada apa-apa dong di balik itu semua.
Ini kalau dalam perfilman mirip dengan kisah penyamaran yang dilakukan tokoh utama. Tentu, kalian pernah menonton film Game of Thrones, kan? Coba fokus pada aksi yang diperagakan oleh Arya Stark.
Oleh karena itu, mimin sih agak sepakat kalau dibilang Ummat ini sebenarnya membidik massa PKS. Memang sih, mau nggak mau, massa PAN juga bakal disedot oleh sosok Amien Rais. Namun, tampaknya persoalan serupa akan timbul juga bagi PKS.
Lagian, nggak bakal banyak kok. Sebab di dalam PAN sudah ada sosok Bachir dan Rajasa yang dikenal menjadi simbol PAN di samping Amien Rais (dulu lho ya).
Kalau memang benar Ummat ingin menarik kalangan pemilih Islam kritis yang selama ini menjadi basis PKS, maka mimin harus mengacungi seribu jempol – pinjam jempolnya dong – buat Amien Rais. Secara, modus operasinya smooth banget, cuy.
Coba deh. Selama ini, kita dibuat sibuk membenturkan Amien dengan Zulhas, kan? Padahal, mungkin saja di belakang layar ini jadi strategi untuk menghantam partai lain. Mumpung publik dibuat nggak sadar toh. Siapa tahu kan? Hehe. (F46)