Site icon PinterPolitik.com

Kenapa Megawati Singgung BTS?

Kenapa Megawati Singgung BTS?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol (Foto: detikNews)

Ketika menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) Korea Selatan (Korsel), Megawati Soekarnoputri menyebut tidak ingin kalah dari cucunya yang menyukai boyband BTS (Bangtan Boys). Apakah Megawati seorang fans BTS alias Army? Mungkinkah terdapat bahasa politik di balik ungkapan tersebut?


PinterPolitik.com

Ada cerita bahagia dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di bulan Mei ini. Betapa tidak, Ibu Megawati menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) Korea Selatan (Korsel), di mana ia merupakan orang Asia pertama yang menerimanya. Ini tentu begitu membanggakan.

Di sela-sela pemberian gelar tersebut, ada pernyataan menarik dari Ibu Mega. “Mengenai K-Pop saya punya pengalaman sendiri. Saya seorang nenek, tujuh cucu, di mana cucu-cucu saya sangat menggemari BTS. Saya bertanya, kenapa kok BTS? Katanya tampilannya luar biasa, dan saya memang juga sebagai seorang nenek tidak mau ketinggalan,” ungkapnya pada 11 Mei.

Bagi berbagai pihak, pernyataan Ibu Mega mungkin akan ditanggapi sinis. Akan ada yang menyebutnya sebagai gimmick untuk mendekati anak muda karena BTS (Bangtan Boys) begitu diidolakan. 

Menurut Alex Taylor dalam tulisannya What are famous politicians’ favourite TV shows and why do they tell us?, berbagai politisi dunia memang memiliki kebiasaan untuk memberitahu publik acara TV ataupun tim kesukaan mereka.

Mengutip Esther Webber, Taylor menyebut para politisi itu ingin memberikan kesan bahwa mereka sama seperti kita. Mereka sama seperti kita yang menonton sinetron, Netflix, K-Pop, ataupun pertandingan olahraga di akhir pekan sambil makan popcorn dan minum segelas Coca-cola.

Kalau boleh jujur, tanggapan sinis itu tidak berlebihan. Pasalnya, Ibu Mega beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang justru memberikan kritik terhadap anak muda. Maka dari itu, tidak heran bila pernyataannya soal BTS yang digandrungi anak muda akan dibaca sebagai sebuah kontradiksi.

Namun, menimbang pada status Ibu Mega sebagai politisi senior, cukup janggal mengatakan pernyataannya soal BTS hanya sebagai gimmick semata. Pasalnya, ini benar-benar di luar dari kebiasaan Ketua Umum PDIP tersebut.

Jika menelaahnya secara kritis, besar kemungkinan pernyataan itu adalah bahasa politik. Bahasa itu tidak ditujukan kepada kita di Indonesia, melainkan kepada pemerintah Korsel. Pasalnya, telah lama BTS menjadi ikon ekonomi dan politik negeri ginseng.

BTS bahkan telah ditetapkan sebagai ikon global Korsel dan pernah ditunjuk sebagai utusan khusus presiden. Pada September 2021, misalnya, BTS mewakili Korsel menghadiri sidang umum PBB ke-75 yang digelar di New York, Amerika Serikat.

Melihat signifikansi posisi politik BTS, politisi senior seperti Ibu Megawati tentu sangat memahaminya. Oleh karena itu, Presiden ke-5 RI ini menyinggung BTS ketika menerima gelar profesor kehormatan dari SIA. Itu adalah bahasa politik yang ditujukan kepada pemerintah Korsel. (R53)

Exit mobile version