“This shit is so perennial. Do this for my millennials” – Joey Bada$, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
Banyak orang bilang bahwa generasi milenial adalah kelompok usia yang melambangkan kemajuan dan modernitas. Dengan sejumlah teknologi digital yang mereka kuasai, kelompok milenial kerap disebut sebagai gerigi penggerak kemajuan industri 4.0.
Asumsi seperti ini mungkin bukan tanpa dasar. Pasalnya, banyak lho perusahaan-perusahaan digital besar yang lahir di tangan-tangan mereka.
Instagram yang berasal dari Amerika Serikat (AS), misalnya, didirikan oleh dua orang yang berasal dari generasi muda milenial, yakni Kevin Systrom dan Mike Krieger. Sementara, di Indonesia, sejumlah aplikasi berbasis daring juga mulai bermunculan dari tangan-tangan generasi muda, mulai dari Gojek hingga Bukalapak.
Namun, meski generasi milenial diidentikkan dengan sejumlah kemajuan dan prestasi di dunia digital, kelompok usia ini juga dikenal dengan sejumlah kekurangannya lho. Katanya sih, generasi milenial itu mudah tidak betah lho dengan lingkungan pekerjaan.
Selain itu, ada yang bilang kelompok milenial juga sangat mementingkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan dunia pekerjaannya. Inilah yang biasa disebut sebagai work and life balance. Makanya tuh, nggak sedikit dari mereka akan komplain kalau workload mereka dinilai terlalu banyak.
Nah, sifat dari kelompok usia milenial yang satu ini nih kayak-nya juga sempat melanda Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Soalnya nih, beliau sempat dapat tugas tambahan lho setelah Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kala itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Pak Luhut sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri KP lho. Ya, beliau sempat menerima posisi tersebut sih – meskipun dengar-dengar beliau juga mengeluh lho. Hehe.
“Soal jabatan ini saya juga nggak mau lama-lama, pekerjaan saya banyak kok,” ujar Pak Luhut ketika ditanyai soal siapa pengganti Pak Edhy. Hmm, iya sih. Kasian juga Pak Luhut selalu dapat pekerjaan tambahan setiap menteri lain menghadapi persoalan tertentu – mulai dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang sempat positif Covid-19 hingga Menteri KP Edhy yang ditangkap oleh KPK.
Lagian sih, Pak Luhut ini mungkin terlalu dipercaya sama Pak Jokowi – jadinya apa-apa ya dikasihnya ke Pak Luhut. Hehe. Tapi, tenang aja. Kan, Pak Luhut sekarang sudah digantikan tuh oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Plt Menteri KP.
Hmm, mungkin akhirnya Pak Jokowi paham nih kalau Pak Luhut workload-nya udah kelebihan. Makanya, Pak Presiden bersedia untuk memberikan posisi tersebut ke Pak SYL.
Eits, apa mungkin Pak Luhut udah punya tugas penting lain ya dari Pak Jokowi? Soalnya nih, Pak Menko Marves lagi sibuk-sibuknya nih roadshow ke negara-negara lain – mulai dari AS, Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), sampai Arab Saudi.
Coba tebak. Kira-kira tugas penting apa yang diemban Pak Luhut ya? Mungkin, Pak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang kemarin ikut rombongan bisa menjawab. Hehe. (A43)