“Saya tidak rela anak saya jadi korban fitnah jahat, saya tidak rela. Saya adakan acara ini mengundang bapak-bapak sekalian sebetulnya untuk anak saya”. – Hashim Djojohadikusumo, ayah Rahayu Saraswati
Nama Edhy Prabowo mungkin jadi top search alias kata kunci yang paling banyak dicari di internet dalam beberapa pekan terakhir. Kasus suap yang menimpa Menteri Kelautan dan Perikanan itu akhirnya membuatnya kini berstatus “mantan”.
Entah mantan yang ini yang susah bikin move on, atau mantan yang terlupakan begitu saja karena sudah ada yang baru. Eaaaa eaaa. Hehehe.
Bicara soal mantan, emang selalu ada bekas kisah yang dampaknya masih akan selalu terasa di waktu-waktu selanjutnya. Nah, bekas kisah dari Edhy Prabowo adalah yang menimpa partainya, pun secara khusus menimpa keluarga sang Ketua Umum, Prabowo Subianto.
Secara spesifik, hal ini terjadi pada ponakan Prabowo, Rahayu Saraswati. Persoalannya makin menarik karena Sara adalah calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang bertarung pada Pilkada 2020.
Pasalnya, Sara jadi ikut-ikutan dituduh terkait kasus ini lantaran perusahaan keluarganya, PT Bima Sakti Mutiara (BSM) adalah salah satu perusahaan yang mendapatkan izin ekspor benih lobster. Akibatnya, jadi ikut-ikutan dituduh terkait dengan suap yang menimpa Edhy Prabowo.
Sang ayah, Hashim Djojohadikusumo sampai membuat konferensi pers khusus untuk mengklarifikasi tuduhan yang berkembang terhadap putrinya tersebut. Hashim menyebut hal tersebut sebagai fitnah.
Sara sendiri juga mengklarifikasi masalah ini ketika dia diundang dalam podcast Deddy Corbuzier. Hmm, emang nih Om Deddy, di mana ada masalah dan ada kontroversi, pasti ujung-ujungnya klarifikasi di podcast doi. Uppps. Hehehe.
Sara menyebut dirinya memang pernah punya posisi di perusahaan tersebut, namun ia sudah mengundurkan diri karena alasan pencalonannya di Pilkada kali ini.
Wih, walaupun udah ada klarifikasi, isu ini bakal jadi serangan politik dan kampanye hitam yang dahsyat untuk membentuk opini masyarakat. Apalagi resonansi kasusnya juga sangat besar karena melibatkan pejabat setingkat menteri.
Hmm, kasihan juga sih si Sara. Soalnya, kasus ini seperti jebakan garis darah. Maksudnya, apa yang dilakukan oleh kolega ayah atau pamannya pada akhirnya berdampak juga pada citra politik pribadinya. Jadi makin berat tantangannya untuk memenangkan pertarungan.
Semoga apa yang menimpa Edhy Prabowo benar-benar bisa terungkap seterang-terangnya. Agar masyarakat bisa tahu, apakah benar Sara ada sangkut pautnya atau tidak. Dengan demikian, serangan kampanye negatif ini tidak menjadi halangan bagi Sara dan banyak gagasan menariknya untuk bisa diterapkan di Tangerang Selatan. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.