HomeCelotehKasihan Anies Masih Nganggur

Kasihan Anies Masih Nganggur

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa dirinya masih berstatus sebagai pengangguran. Mengapa persoalan pengangguran ini perlu jadi perhatian Anies juga sebagai bakal calon presiden (capres)?


PinterPolitik.com

“Since the first of June, lost my job and lost my room. I pretend to try, even if I tried alone” – Sufjan Stevens, “Flint (For the Unemployed & Underpaid)” (2003)

Sedih nggak sih kalau dapat predikat “beban keluarga” dari sekitar? Mungkin, inilah yang banyak dirasakan oleh para pemuda dan pemudi yang hingga kini belum mendapatkan pekerjaan – atau pendapatan – yang layak.

Gimana nggak? Pengangguran disebut-sebut meningkat sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.

Belum lagi, ekonomi global mengalami tekanan lebih akibat kenaikan harga pangan dan energi. Di saat harga-harga – seperti harga bahan bakar minyak (BBM) – meningkat, jumlah lowongan pekerjaan pun menurun.

Mungkin, gara-gara kesempatan kerja yang terbatas ini, akhirnya, bakal calon presiden (bacapres) yang bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Gimana nggak? Pak Anies bilang kalau dirinya sudah menganggur sejak Oktober 2022 lalu.

Hmm, coba bayangin. Pak Anies udah menganggur berapa bulan coba? Kalau gini caranya, gimana Pak Anies bisa menghidupi keluarganya? Masa beliau mau jadi “beban keluarga” juga? Hiks. ☹

Sampai-sampai nih, Pak Anies bilang kalau dirinya mulai berpikir untuk mendaftar Kartu Prakerja lho. Hmm, jadi ingat soal program Prakerja yang sempat ramai dibahas dulu. Gimana ya kabarnya para pencari kerja yang ikut Prakerja dulu? Hehe.

Safari Media Internasional Anies

But, things are real sih, Pak Anies. Meski Pak Anies bercanda soal dirinya yang “menganggur” semenjak tidak menjabat lagi sebagai Gubernur DKI Jakarta, persoalan banyaknya orang-orang yang menjadi “beban keluarga” ini perlu menjadi perhatian bagi mereka yang juga ingin maju sebagai calon presiden (capres).

Baca juga :  Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Kalau Kata Morris P. Fiorina dalam tulisannya The Voting Decision: Instrumental and Expressive Aspects sih, isu menjadi salah satu determinan bagi pemilih dalam menentukan pilihannya di pemilihan umum (Pemilu).

Nah, Pak Anies udah mulai nih ngomongin soal pengangguran. Kalau misalnya diteruskan, bukan nggak mungkin para pemilih yang concerned dengan isu “beban keluarga” jadi ikut memperhatikan.

Ya, persoalan “beban keluarga” ini memang menjadi isu yang perlu diperhatikan banyak orang di negeri ini – apalagi bagi mereka yang benar-benar ingin menggaet suara anak-anak muda lulusan SMA dan mahasiswa S1.

Oh, iya. Mungkin, selain isu “beban keluarga”, Pak Anies juga perlu hati-hati nih supaya nggak jadi “beban koalisi”. Soalnya nih, bukan nggak mungkin, isu-isu layaknya isu identitas bakal mencuat lagi nih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 – yang mana bisa aja jadi beban buat koalisinya Pak Anies buat menggaet suara di wilayah-wilayah tertentu. Ya nggak tuh? (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?