Site icon PinterPolitik.com

KAMI Jadi Target Penggembosan?

KAMI Jadi Target Penggembosan

Gatot Nurmantyo (tengah) berpidato dalam kegiatan Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada 18 Agustus 2020 lalu. (Foto: Pikiran Rakyat)

“Dan dari semua hal yang paling rahasia, tidak ada yang lebih penting daripada gerakan intelijen” – Sun Tzu, ahli strategi asal Tiongkok


PinterPolitik.com

Cuy, kalian tahu dong pastinya film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Film yang bercerita tentang keluarga yang biasa saja tertapi, pada satu momen, perbedaan dan perdebatan tak bisa terhindarkan.

Nah, dalam film ini, konflik awalnya muncul dari hal yang tidak terduga sama sekali tetapi ternyata datang bertubi-tubi. Berawal dari kasih sayang orang tua yang cenderung pilih kasih, hingga membuat anak yang lain merasa tidak diperhatikan sehingga membentuk konflik yang berkepanjangan dan merembet ke mana-mana.

Tidak jauh berbeda dengan model dan plot twist yang ada di cerita NKCTHI, dunia politik Indonesia pada akhir-akhir ini menemukan model dan fenomena yang hampir sama lohgengs.

Kalau di dunia perfilman ada NKCTHI, di dunia politik Indonesia ada yang namanya NKCTK3, bro, yaitu kepanjangan dari Nanti Kita Cerita Tentang KAMI, KITA, dan KALIAN. Keren kan? Jelas dong keren. Dunia politik Indonesia memang terkenal karena kreativitas aktor politiknya. Hehehe.

Nah, ini berawal dari sejumlah nama gerakan atau koalisi yang menggunakan akronim dari kata ganti orang ketiga marak bermunculan, cuy, dalam beberapa hari terakhir. Dimulai dengan KAMI yang merupakan kependekan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang diinisiasi oleh Pak Din Syamsuddin dan kawan-kwan hingga memunculkan gerakan-gerakan lain seperti Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA).

Yaa, kalau dilihat-lihat sih memang dibentuknya KITA itu sebagai lawan tanding dari KAMI. Agar ke depannya, sudah ada beberapa orang yang pasti nanti akan backup pemerintah.

Ladalah, ternyata, belum juga lama muncul gerakan seperti dua kelompok tersebut, lah kok muncul lagi sebuah gerakan yang diinisiasi oleh aktivis dari Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Adamsyah Wahab, yang membuat gerakan alternatif, yaitu Kawanan Alternatif Lain Indonesia Antar Netizen (KALIAN).

Waladalah, ini kok rasa-rasanya gerakan sosial saat ini seperti lawakan Srimulat saja ya? Lah gimana? Ibaratnya, ini seakan malah gak ada harga dirinya gitu loh karena gerakan mereka ini kesannya hanya sebagai gerakan sosial yang hanya berkepentingan dengan hal-hal politis, momentum-an, dan cenderung disorientasi. Hadeuhh.

Namun, kalau kita amati secara mendalam, munculnya KITA dan KALIAN ini memang terkesan sebagai upaya untuk menggembosi gerakan KAMI ya, cuy. Ini sangat terlihat dari momentum kemunculan dan orientasi dari kedua kelompok tersebut.

Ya, kan strateginya memang mudah, cuy, dengan dimunculkannya beberapa gerakan berdasarkan model dan istilah hampir sama, itu akan cenderung membuat publik beranggapan bahwa ini hanya sebatas lelucon dan unsur kritisnya bakal memudar dan tidak tampak. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version