HomeCelotehKaderisasi PDIP Seperti La Masia?

Kaderisasi PDIP Seperti La Masia?

“Sedikit banyak dengan segala kerendahan hati bahwa PDIP bisa menyiapkan kader untuk menjadi calon pemimpin-pemimpin nasional”.- Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDIP


PinterPolitik.com

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya membeberkan tiga nama kader yang dianggap lolos untuk maju menjadi kontestan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga. Doi mengatakan bahwa tiga nama tersebut adalah Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Kalau kita simak guys, tiga nama ini bukan sesuatu yang baru loh. Sekitar awal Oktober 2021, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga pernah merilis daftar 15 capres potensial untuk Pilpres 2024. Ketiga nama yang disebut di atas semuanya masuk dalam daftar.

Mulai dari Ganjar yang bertengger di urutan kedua dengan tingkat elektabilitas 19 persen. Selanjutnya, Risma berada di urutan kelima dengan elektabilitas 4,6 persen. Dan terakhir Puan menduduki peringkat sebelas, dengan capaian 1,4 persen.

image
PDIP usung kader sendiri

Tapi yang menarik disimak adalah pernyataan Eriko yang mengatakan bahwa PDIP punya komitmen agar berusaha untuk mengusung kadernya sendiri. Hmm, ini mungkin sindiran kali ya karena melihat partai-partai lain yang melakukan tindakan sebaliknya yang mendorong tokoh dari luar atau kader partai lain.

Bener sih, partai politik di Indonesia dianggap belum mampu bahkan juga gagal dalam hal kaderisasi kepartaian. Akibatnya sering kita jumpai fenomena split ticket voting alias membagi tiket pemungutan suara, di mana parpol lebih menonjolkan figur di luar partai daripada kader partai sendiri.

Parpol seolah mengutamakan tokoh yang merupakan hasil “outsourcing”, ketimbang mengusung kader dari rahim parpol itu sendiri. Padahal parpol bisa saja memberikan “boarding pass” pada kadernya dibandingkan kader eksternal.

Baca juga :  PTUN Say No To PDIP

Salut sih sama PDIP. Si banteng moncong putih ini jadi mirip Barcelona FC ya, dalam konteks pembinaan kader. Mungkin di PDIP ada La Masia yang fungsinya menghasilkan kader atau bintang baru. Buat yang belum tahu, La Masia adalah sebuah akademi yang terkenal karena telah melahirkan legenda-legenda sepak bola seperti Lionel Messi, Josep Guardiola, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan masih banyak lagi.

Jika Barcelona terkenal dengan La Masia-nya, maka rival abadinya, Real Madrid terkenal dengan La Fabrica-nya. Ini juga nama akademi untuk membina calon-calon bintang sepak bola.

Tapi yang terjadi di Real Madrid sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Barcelona. Pemain La Fabrica jarang sekali dapat bermain di skuad utama Madrid.

Mungkin ini dipengaruhi juga oleh kultur masyarakat Catalunya di Barcelona yang cenderung tertutup pada orang asing. Fans Barca lebih senang melihat putra daerah yang mengenakan seragam kombinasi merah biru tersebut.

Nah, kembali ke PDIP, keberhasilan PDIP mencetak kader tidak perlu diragukan lagi, bahkan kalau bisa nyinyir, ada loh partai mengaku sebagai partai kader, tapi belum pernah mengusung kader sendiri. Upss. I

Tapi emang perlu ditunggu sih apakah banyak pilihan dari PDIP ini menjadi bonus ataukah mungkin bisa jadi bencana. Soalnya kan roman-romannya dua calon dari antara tiga nama yang disebut bisa saling beda jalur nih. Menarik untuk dinanti kelanjutannya. Hehehe (I76)


Capres PDIP dari kader sendiri
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Punya Pasukan Spartan?

“Kenapa nama Spartan? Kita pakai karena kata Spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” –...

Eks-Gerindra Pakai Siasat Mourinho?

“Nah, apa jadinya kalau Gerindra masuk sebagai penentu kebijakan. Sedang jiwa saya yang bagian dari masyarakat selalu bersuara apa yang jadi masalah di masyarakat,”...

PDIP Setengah Hati Maafkan PSI?

“Sudah pasti diterima karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan pertama, berterima kasih, latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan, ya pasti oke,”...