HomeCelotehJokowi Tidak Butuh Prabowo Lagi?

Jokowi Tidak Butuh Prabowo Lagi?

“What the King dreams, the Hand builds.” – George R.R. Martin, A Game of Thrones (1996)


PinterPolitik.com

Siapa yang nggak rindu dengan aksi-aksi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Lembaga antirasuah tersebut banyak disebut mulai “mandul” tuh gara-gara revisi Undang-Undang (UU) KPK yang berlaku sejak tahun 2019 lalu.

Belum lagi tuh, banyak yang meragukan pimpinan KPK yang sekarang lho. Ada yang bilang pimpinan KPK yang sekarang bisa aja malah melanggengkan kontrol politik terhadap lembaga antirasuah itu.

Meski banyak diragukan, ada kabar yang mengejutkan lho beberapa waktu lalu, yakni sejumlah operasi tangkap tangan (OTT) lho. OTT itu menimpa Edhy Prabowo – sosok yang sebelumnya dipercayai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).

Wah, lumayan juga nih KPK setelah udah lama nggak melakukan OTT besar semacam ini. Pasalnya nih, Pak Edhy ini juga bukan orang sembarangan lhoHehe.

Bisa dibilang Pak Edhy ini adalah orang dekat dari salah satu menteri lain di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra. Bahkan nih, banyak yang menilai kalau Pak Edhy ini merupakan tangan kanan Pak Prabowo lho.

Alhasil tuhnggak sedikit pihak yang menilai bahwa OTT KPK kali ini bisa berdampak tuh pada karier politik Prabowo ke depannya. Politikus Gerindra sendiri yang bernama Arief Poyuono, misalnya, menilai bahwa ini bisa jadi tamatnya mimpi Prabowo untuk menjadi calon presiden di tahun 2024 nanti lho.

Komentar atas Pak Menhan setelah kejadian OTT KPK ini juga datang dari seorang pengamat politik yang bernama Rocky Gerung. Kata Pak Rocky nih, tertangkapnya mantan Menteri KP ini secara nggak langsung mengamputasi “tangan kanannya” Pak Prabowo.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Wah, mungkin apa yang dialami oleh Pak Prabowo mirip-mirip lah ya sama apa yang dialami oleh Raja Robert Baratheon di seri Game of Thrones (2011-2019). Soalnya tuh, setelah pejabat Hand of King meninggal dunia, Robert pun langsung merasa perlu untuk mencari pejabat baru.

Seperti apa yang dijelaskan oleh George R.R. Martin dalam kutipan di awal tulisan, tangan raja memang penting lho perannya. Ketika sang Raja bermimpi atau memiliki visi, sang Tangan lah yang berperan untuk melaksanakannya.

Ya, terlepas dari itu, menarik juga nih konstelasi politik yang bakal terjadi setelah OTT KPK satu ini. Pak Rocky soalnya bilang kalau ini juga mengandung pesan politik tersendiri lho. Salah satunya adalah asumsi bahwa Istana tidak lagi membutuhkan pengaruh politik Pak Prabowo.

Wah, apa benar nih Pak Jokowi sudah nggak membutuhkan Pak Prabowo? Padahal, dulu keduanya mengklaim kalau mereka sahabat lho – apalagi pas ketemu di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dulu. Apakah ini yang disebut sebagai sahabat yang mulai saling berjauh-jauhan? Hehe.

Hmm, kalau begini caranya, gimana ya nanti langkah politik Pak Prabowo ke depan? Apa perlu nih Pak Prabowo mencari “tangan” baru layaknya apa yang dilakukan oleh Robert? Mari kita amati sajalah nasib ke depan dari langkah politik Pak Menhan. Hehe. (A43)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?