Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam – dan patung Presiden Soekarno (Bung Karno) di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Peresmian tersebut turut dihadiri sejumlah putra dan putri Bung Karno, termasuk Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam peradaban Negara Indonesia di alternate universe Bumi-45, akar dan asal muasal merupakan hal-hal yang harus dihormati. Roh leluhur merupakan simbol akan cara pandang dan pedoman hidup di masa kini.
Maka dari itu, tidak mengherankan apabila patung-patung roh leluhur dan para pendahulu banyak terlihat di banyak tempat. Salah satu monumen yang dibangun untuk menghormati leluhur mereka pun juga hadir di lingkungan kantor Bowo, yakni Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Bagaimana pun juga, Bowo adalah seorang negarawan yang sangat menjunjung tinggi para pendahulunya. Kalau kata banyak orang Negara Indonesia di Bumi-45, istilahnya adalah ojo pedhot oyot (jangan lupa pada akarnya).
Monumen yang dibangun di tempat Bowo itu adalah patung Bung Kusno bersama sebuah tugu api yang diberi nama yang cukup panjang, yakni Tugu Api Semangat Negara Indonesia Merdeka yang Senantiasa Membara dan Tidak Pernah Padam. “Terima kasih, Sandhy Sandoro, karena sudah menginspirasi nama tugu api ini,” ucap Bowo dalam hati.
Terlepas dari namanya yang panjang, Joko dan Bowo memiliki satu tugas penting lainnya, yakni untuk menjamin secara betul-betul bahwa api itu tidak pernah padam. Bagaimana tidak? Berdasarkan laporan Sandi, orang-orang Indonesia benar-benar dan terbiasa suka memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh tempat-tempat wisata.
Sandi: Pak Bowo dan Pak Joko. Mohon maaf sebelumnya. Dari laporan pariwisata saya, banyak wisatawan dalam negeri yang suka membawa telur dan jagung untuk direbus di tempat wisata seperti wisata air panas. Ini sepertinya perlu diperhatikan.
Joko: YNTKTS. Coba tanya Pak Bowo. Bagaimana ini, Pak? Apa yang harus kita lakukan?
Bowo: Bapak-bapak ini harus tenang. Saya yang biasa suka gebrak meja aja tenang kok sekarang. Saya sudah memanggil teman saya.
Baca Juga: Langkah Tepat Prabowo Keluar Golkar?
(Seorang shinobi pun akhirnya datang menghampiri mereka bertiga.)
Bowo: Perkenalkan. Ini shinobi dari Konohagakure. Namanya adalah Hitachi Uciha.
Hitachi: Salken, guys. Boku wa Uciha Hitachi desu.
Joko: Hoooh. Haik, haik.
Bowo: Baik. Monggo. Silakan langsung aja, Hit. Tidak perlu ethok–ethok.
Hitachi: Nggih, Pak. Nuwun sewu. Amat Ter-asu!
Joko: Waduh! Jadi beneran nggak bisa padam dan tahan lama dong ini?
Sandi: Kalau boleh tahu, gimana caranya ini? Barang kali, Negara Indonesia bisa meniru ini. Nanti saya bilang Pak Luhuut untuk transfer teknologi dan investasi sekalian.
Hitachi: Hmm, harus bunuh orang dulu sih ini, Pak. Biar bisa dapat mangekyou sharingan-nya dulu.
Bowo: Nani?!!
Hitachi: Tenang kok, Pak. Ini bukan dari korban-korban pelanggaran HAM masa lalu. Hehe.
(A43)
Baca Juga: Duo Prabowo-Ganjar Pasti Menang?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.