“I can’t do this anymore, trying not to be ignored. Put my pedal to the floor. I spread my wings, I let them soar” – Trippie Redd, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
Banyak orang bilang bahwa semakin besar kekuasaan dan pengaruh maka semakin besar juga tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang. Ungkapan seperti ini sebenarnya udah jadi pengetahuan umum yang diakui oleh banyak orang.
Contoh yang nyata dari ungkapan ini mungkin turut dirasakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagai seorang presiden Indonesia, tentunya mantan Wali Kota Solo tersebut memiliki kekuasaan yang besar dan pengaruh yang luas.
Meski begitu, dengan kekuasaan sebagai pemimpin eksekutif, Pak Jokowi tentu juga memiliki tanggung jawab besar yang harus dipikul. Gimana nggak? Beliau sudah pasti harus memikirkan nasib bangsa dan negara ini – serta orang-orang yang hidup di dalamnya.
Apalagi nih, di awal tahun 2021 ini, berbagai bencana – baik alam dan non-alam – juga bertubi-tubi melanda masyarakat Indonesia di banyak wilayah, mulai dari gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Sulawesi Utara (Sulut), tanah longsor di Jawa Barat (Jabar), hingga banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Wuh, pasti berat tuh. Belum lagi, situasi penanganan Covid-19 yang makin kewalahan akhir-akhir ini.
Nah, dengan tanggung jawab yang berat ini, tentunya Pak Presiden juga mendapatkan bantuan dong – dengan kehadiran Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dan para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju. Dengan begitu, pemerintahannya Pak Jokowi diharapkan dapat berjalan dengan efektif untuk masyarakat Indonesia.
Tapi nih, beberapa waktu lalu ada komentar nih dari Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir tuh. Kata Pak Wempy nih, Pak Wapres Ma’ruf dinilai kurang aktif tuh dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi negara dan bangsa Indonesia, khususnya dalam responsnya terhadap bencana-bencana yang terjadi akhir-akhir ini.
Sampai-sampai nih, Pak Wempy membandingkan Pak Ma’ruf dengan Wapres di masa pemerintahan Jokowi yang pertama, yakni Jusuf Kalla (JK). Katanya sih, Pak JK ini jauh lebih aktif lho.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Mulai Unjuk Gigi?
Hmm, kalau kita ingat-ingat dulu, Pak JK emang terlihat aktif sih. Kala gempa bumi dan tsunami melanda Palu, Sulawesi Tengah, misalnya, mantan Wapres tersebut juga meninjau ke lokasi bencana lho. Bahkan, beliau sempat memberi masukan dan mengomentari penanganan bencana kala itu.
Wah, mungkin Pak JK bisa ngasih masukan dan terlihat aktif kala itu karena beliau juga berpengalaman sih dalam situasi-situasi darurat seperti itu. Beliau kan kini juga aktif sebagai Ketua Umum (Ketum) Palang Merah Indonesia (PMI).
Kalau Pak Ma’ruf yang ke sana, kira-kira beliau bisa memberikan bantuan apa ya? Mungkin, sebagai seorang ulama, Pak Wapres bisa memberikan bantuan doa bagi para korban. Selain itu, mungkin nih ya, Pak Kiai juga bisa mengajak umat untuk memberikan bantuan dan mengirimkan sukarelawan ke lokasi – seperti yang dilakukan Front Persaudaraan Islam (FPI) tuh. Hehe.
Kalau kata Pak Wempy nih, minimnya kehadiran Pak Ma’ruf ini dikarenakan Pak Jokowi kurang melakukan pembagian kerja nih untuk Pak Wapres. Wah, apa mungkin ini karena Pak Presiden terlalu semangat bekerja nih ya – sampai-sampai Wapres-nya nggak dapat tugas? Hehe.
Lihat aja coba. Setelah bencana terjadi di sejumlah wilayah, sosok yang terlihat meninjau lokasi bencana malah Pak Jokowi saja tuh – bahkan di dua provinsi seperti Kalsel dan Sulbar. Kalau gini, Pak Ma’ruf kebagian daerah mana nih, Pak? Hehe.
Wah, apa mungkin nih yang dibilang Pak Wempy benar bahwa Pak Ma’ruf ini ujungnya hanya jadi pelengkap saja kalau nggak kebagian kerjaan? Kabarnya, ada yang bilang kalau Pak Wapres juga hanya diam saja lho ketika rapat kabinet dijalankan. Hmm.
Ya, terlepas dari itu, Pak Ma’ruf juga udah bicara sepatah dua patah kata kok soal bencana-bencana akhir-akhir ini. Beliau sempat berpesan agar penanganan bencana dimaksimalkan sekaligus mengirimkan doa pada para korban. (A43)
Baca Juga: FPI Kembali Beraksi?