HomeCelotehJokowi Kena "Trap" Singapura?

Jokowi Kena “Trap” Singapura?

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai bahwa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah dikecohkan oleh pemerintahan Lee Hsien Loong di Singapura soal kesepakatan pengambilalihan flight information region (FIR) Kepulauan Riau.


PinterPolitik.com

Permainan kartu memiliki sejarah yang panjang bagi umat manusia. Bahkan, di sejumlah kebudayaan, terdapat beberapa jenis permainan kartu yang unik. Bila di peradaban Barat dikenal ada Poker, di budaya Timur juga ada permainan kartu lain seperti Yu-Ji-Ah! – khususnya di alternate universe Bumi-45.

Permainan ini pun sangat populer di Asia Tenggara, Bahkan, setiap tahun, sejumlah perlombaan turut diadakan di antara negara-negara yang berlokasi di kawasan ini. Salah satu negara yang selalu berpartisipasi adalah negeri Nusantara.

Saking populernya di Nusantara, hampir di setiap sudut jalan selalu terdengar suara-suara yang berbunyi, “I end my turn!” Tentunya, kata-kata ini menjadi kata-kata mutiara yang kerap digunakan untuk mengakhiri giliran.

Pada suatu hari, tumbuhlah seseorang anak yang bermimpi untuk menjadi pemain Yu-Ji-Ah! profesional. Namanya adalah Yaka Witata.

Kini, Yaka sudah menjadi salah satu pemain Yu-Ji-Ah! yang mewakili Nusantara di kancah global. Ada satu pemain lawan yang cukup menantang baginya, Li Sien Short dari Negeri Singa.

Mereka pun bertemu dalam sebuah turnamen yang diadakan di Bintan, Riau. Pertandingan pun berjalan dengan sangat sengit.


Baca Juga: Jokowi Abaikan Persepsi Publik?

Indonesia Kecolongan Singapura

Yaka: Akan kupasang kartu monster kapal Usman dan Harun. Monster yang memiliki kemampuan pengawasan yang cukup mumpuni di kawasan Natuna. Monster FIR-mu akan segera kuhabisi.

Sien Short: Nani?! Berani-beraninya kau keluarkan kartu Usman-Harun?

Yaka: Hahahaha, kau pasti tidak punya pilihan lagi, kan?

Baca juga :  Tak Ada Megawati, Hanya Jokowi

Sien Short (dalam hati): Bila aku keluarkan kartu monster yang mengancamnya, bisa-bisa aku pun menjadi semakin terancam dengan kartu-kartu rahasia yang dia punya. Hmm, sepertinya aku tidak punya pilihan selain menerapkan strategi pengecoh.

Yaka: Apa lagi yang kau punya, Short? Sudahkah siap kau untuk kalah? Oh iya, aku pasanf juga spell card Tax Amnesty! Dengan ini, kau tidak punya pilihan selain menyerahkan kartu FIR-mu, bukan? I end my turn!

Sien Short: Hmm, silakan saja kau ambil kartu monster FIR-ku. Aku tak masalah bila life points-ku berkurang. Namun, sudah siapkah kau dengan kartuku yang masih tertutup ini? Aku aktifkan trap card FIR Under 37.000 ft! Dengan begini, aku masih bisa mengambil alih 37.000 LP.

Yaka: Nani?!! 


Yaka pun akhirnya terkecoh oleh jebakan dari Sien Short. Mampukah Yaka bangkit dari terpaan trap card ala Sien Short? Mari kita tunggu kelanjutannya. (A43)

Baca Juga: Indonesia “Kalah” dalam Perjanjian FIR?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?