Site icon PinterPolitik.com

Jokowi dan Konspirasi Kapitalisme Covid-19

Jokowi dan Konspirasi Kapitalisme Covid-19

Foto: istimewa

“Kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan. Sehingga puncaknya kita harapkan pada bulan Mei”. – Jokowi


PinterPolitik.com

Selama ini memang publik dihadapkan pada pilihan sulit ketika menerima informasi tentang Covid-19 dari pemerintah. Tuduhan bahwa pemerintah tidak transparan misalnya, jadi salah satu yang paling sering ditemui.

Walaupun masyarakat juga masih banyak yang menaruh kepercayaan pada pemerintahan Presiden Jokowi – seperti yang ditampilkan oleh beberapa survei – nyatanya tuduhan intransparansi ini bisa berbahaya bagi kredibilitas pemerintah. Apalagi, saat ini situasi ekonomi juga makin pelik dan sulit.

Tapi nih, yang belakangan ramai dipergunjingkan di berbagai media adalah tentang teori-teori konspirasi di balik virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok ini. Teori-teori itu jumlahnya nggak terhitung dan jadi makin sulit dibedakan dengan hoaks.

Kalau menggunakan pemikirannya Aristoteles tentang kebenaran yang harus selalu ada di sekitaran fakta – sering disebut sebagai correspondence theory of truth – kemunculan teori-teori konspirasi bisa juga dimaknai sebagai upaya untuk memberikan pendasaran pada alternative truth atau kebenaran alternatif.

Makanya, sering kali jadi nggak ada bedanya tuh hoaks sama teori konspirasi. Makin pusing nggak tuh. Sama. Eh.

Nah, salah satu teori konspirasi yang banyak dibicarakan adalah soal Bill Gates. Doi kan salah satu orang terkaya di dunia dan pernah ngomongin soal ketahanan dunia melawan pandemi. Doi juga yang paling getol ngasih dana buat penelitian vaksin.

Banyak yang berteori bahwa Bill Gates ngincer pengumpulan data dari vaksin itu jika suatu saat beneran ditemukan. Banyak yang bilang juga bahwa Bill Gates udah punya malah vaksinnya yang bisa dimasukin semacam chip gitu.

Beh, nggak kurang-kurang ini mah teorinya. Bahkan ada yang ngumpulin bukti-bukti buat memperkuat teorinya itu.

Tapi bener nggak sih teori ini? Hmm, sebenarnya banyak juga kejanggalan tuduhannya itu. Soalnya, Bill Gates itu masuk golongan orang kaya yang punya banyak aksi sosial. Doi sering ke berbagai negara untuk membantu penanganan masalah-masalah kesehatan seperti malaria dan sebagainya.

Sekalipun udah pensiun dari Microsoft, kekayaannya masih bejibul. Kalau ngikutin wawancara-wawancaranya dia – misalnya di talk show bersama presenter kondang di Amerika Serikat, Jimmy Kimmel – doi malah bilang sedang mengupayakan bagaimana caranya agar kekayaannya itu cepat habis untuk membantu banyak orang.

Selain itu, Bill Gates juga adalah salah satu – kalau bukan satu-satunya – orang kaya di Amerika Serikat yang setuju terhadap penerapan pajak progresif yang membuat semakin kaya seseorang, semakin besar pajak yang harus dibayarkannya.

Nah, ini jelas bikin doi “dimusuhin” oleh banyak orang kaya, terutama dari kelompok kanan konservatif. Makanya, agak aneh kalau nuduh Bill Gates mengambil untung dari Covid-19. Justru sebaliknya, jangan-jangan ada orang-orang yang nggak pengen ada sosok seperti Bill Gates yang memberikan duitnya untuk pengembangan vaksin, which is sangat mungkin kalau ditemukan olehnya, akan dikasih secara cuma-cuma ke seluruh dunia.

Hmm, tuh kan, malah jadi bikin tulisan tentang teori konspirasi baru. Hadeh.

Intinya, di saat sulit seperti ini, percaya terhadap pemerintah adalah salah satu hal yang sangat penting. Walaupun Pak Jokowi juga dituduh ngambil kebijakan yang maju mundur, setidaknya masyarakat masih punya harapan kalau percaya pada negara. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version