HomeCelotehJokowi, Basuki, dan Sepasang Sepatu

Jokowi, Basuki, dan Sepasang Sepatu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dibujuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli sepasang sepatu ketika berkunjung ke Trenggalek, Jawa Timur (Jatim). Apakah ini bentuk self-reward untuk Basuki?


PinterPolitik.com

Dalam waktu dekat, liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 akan segera tiba. Banyak orang akan pergi berbelanja berbagai kebutuhan – mengingat potongan harga dan diskon yang semakin semerbak di mana-mana.

Kegiatan berbelanja ini turut dilakukan oleh pejabat pemerintah Nusantara di alternate universe Bumi-45, seperti Raja Jaka Widada bersama penasihatnya di bidang pembangunan infrastruktur, Besuki Hadimulyono, dan penasihat di bidang secretariat kerajaan, Pratekno. Hal ini dilakukan keduanya saat berkunjung ke Trenggalek di timur Jawadwipa.

Saat mereka berkeliling, Jaka dan Besuki berhenti di sebuah toko sepatu. Jaka yang biasa suka menggunakan sepatu produk lokal dengan semangat bersegera untuk melihat-lihat dan membeli sepatu yang ia sukai.

Sementara, Besuki yang tidak biasa membeli barang baru lebih memilih untuk melihat-lihat saja. Melihat sikap Besuki, Jaka pun menghampirinya dan membuka sebuah percakapan.


Jaka: Ada apa sih kawan? Kok diam saja?

Besuki: Nggak apa-apa, Pak. Bengong aja.

Jaka: Ayolah belanja daripada bengong. Nanti kesambet lho.

Besuki: Sudah, Pak. Tidak apa-apa. Saya masih ada sepatu.

Pratekno: Belanja saja, Pak. Hitung-hitung sebagai self-reward.

Jaka: Iya. Saya tahu Pak Besuki ini sudah kerja keras banget selama ini membantu saya dalam mewujudkan berbagai infrastruktur untuk masyarakat Nusantara.


Baca Juga: Basuki Hadimuljono ‘Hibur’ Anies?


Besuki: Hmm, sebenarnya, saya tertarik dengan sepatu boots warna kuning yang itu sih, Pak.

Baca juga :  Jokowi's Secret Painting?

Pratekno: Sip itu kuning. Warnanya PU banget itu. Ya, walaupun warnanya juga Golkar banget sih. Jadi, keinget sama Pak Airlangga deh. Hehe.

Jaka: Nah, bagus itu. Nanti sepatunya bisa buat motoran sambil main drum.

Besuki: Waduh. Susah juga itu, Pak, kalau main drum sambil motoran.

Jaka: Ya, kan, siapa tahu? Hehehe.

Besuki: Ya sudah, saya mau coba deh. Kira-kira ada ukurannya nggak ya?

Jaka: YNTKTS. Tanya mas dan mbaknya itu sana.

Besuki: Oh iya ya. Benar juga, Pak.


Besuki akhirnya memutuskan untuk membeli sepatu itu sebagai self-reward baginya yang selama ini terus bekerja membangun infrastruktur bagi masyarakat Nusantara. Lagipula, berkat dia juga, kini masyarakat bisa berlalu lalang antar-provinsi dengan lebih cepat dan dalam waktu yang lebih singkat.

Mungkin, sosok Besuki ini mengingatkan banyak penasihat-penasihat Kedaton Nusantara lainnya. Self-reward baru bisa didapatkan setelah benar-benar bekerja dengan hasil nyata yang dirasakan oleh masyarakat. Bukan begitu? (A43)

Baca Juga: Basuki PUPR ‘Saingi’ Ji-pyeong & Do-san?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?