Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Bapak Pembangunan?

Jokowi Bapak Pembangunan?

Era pemerintahan Jokowi, infrastruktur menjadi fokus utama pembangunan Indonesia. Pantaskah Presiden ketujuh ini disebut sebagai Bapak Pembangunan?


PinterPolitik.com

“Kita ingin memperbaiki jalur logistik, kita ingin memperkuat perdagangan dalam negeri, kita ingin terus mempersatukan Indonesia, karena infrastruktur juga bisa mempersatukan Indonesia. Kita ingin membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

[dropcap]T[/dropcap]ekad kuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ia ungkapkan dalam Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKKPI) 2017, di Jakarta, Sabtu (9/12)  lalu. Hal yang sama juga ia tekankan kembali di acara yang digelar PDI Perjuangan, Sabtu (16/12) kemarin.

Sepertinya semua masyarakat Indonesia sudah tahu, kalau Pakde memang fokus banget sama pembangunan infrastruktur, terutama dari pinggiran Indonesia. Saking fokusnya, anggaran belanja negara sebagian besarnya nyaris habis untuk biaya infrastruktur saja. Engga heran kalau sektor lain jadi agak morat marit.

Sebagai seorang insinyur, Pakde sepertinya ngerti betul kalau kemajuan suatu bangsa itu harus dimulai dari pengadaan sarana dan prasarana, termasuk infrastrukturnya. Bagaimana suatu wilayah mau maju, kalau transportasi ke sananya aja enggak ada. Sekalinya ada, jarang dan mahal pula. Pun begitu sampai di sana, ternyata jalan aja enggak punya. Gimana mau berkembangnya?

Makanya Pakde sepertinya gregetan, pingin bangun ini dan itu di wilayah yang selama ini jauh dari pusat. Walhasil, Pakde pun banyak dinyinyirin “orang kota” gara-gara bilangnya bikin infrastruktur, tapi enggak kelihatan. Ya iyalah, wong yang nyinyir enggak mau lihat langsung sih! Coba deh travelling ke wilayah yang katanya lagi dibangun Pakde, biar ikut lihat juga, enggak cuma omdo.

Buat warga yang ngerasain betul manfaat dari apa yang diusahain Pakde, tentu aja beda pendapatnya. Enggak usah jauh-jauh deh, waktu Idul Fitri aja, banyak kok yang merasa terbantu dengan mulai berfungsinya beberapa tol. Sedikitnya, para pemudik jadi bisa lebih cepat sampai. Enggak harus berhari-hari ‘mampet’ di jalan.

Walau itu usahanya, tapi Pakde malah memuji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sebagai Bapak Infrastruktur. Entah ini beneran memuji atau agak menyindir ya, bisa jadi Pakde sebenarnya yang pingin disebut sebagai Bapak Infrastruktur. Kalau enggak difasilitasi presiden, emangnya menteri bisa apa coba?

Untungnya sih, para cebongers memahami kalau semua upaya Pak Basuki ya enggak lain hasil upaya Pakde juga. Jadi mereka pun sibuk ‘meluruskan’ pendapat ini, kalau sebenarnya Pakde Jokowi lah yang lebih pantas sebagai Bapak Pembangunan. Tapi, bukannya gelar Bapak Pembangunan udah dikasih ke Pak Harto ya? Atau, Pakde mau jadi penantangnya? Hmm, pantas nggak ya? (R24)

Exit mobile version