Puan Maharani menjalankan ibadah umrah bersama Komjen Pol (Purn) Syafruddin yang notabene merupakan orang kepercayaan Jusuf Kalla (JK). Dengan JK yang diasosiasikan sebagai mentor politik Anies Baswedan, mungkinkah ini bisa dibaca sebagai upaya JK untuk menduetkan Puan dengan Anies?
Ada kabar menarik dari perjalanan umrah Mbak Puan Maharani, sang Ketua DPR RI. Kabarnya, dalam rombongan umrah Mbak Puan, hadir juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin. Banyak info yang mengatakan, kalau Pak Syafruddin ini rupanya orang dekat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) loh.
Wah, ada apa ya, kok bisa kebetulan seperti itu? Jangan-jangan ada udang di balik bakwan nih. Soalnya sering loh, dengar celetukan pengamat-pengamat politik yang bilang kalau pertemuan politisi itu jarang sekali terjadi secara alami, pertemuan politisi kebanyakan sudah didesain sebelumnya.
Bicara soal desain-mendesain, mungkin gak sih kalau pertemuan ini desainnya bermotif Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024? Semua orang pasti sudah tahu, kalau Mbak Puan santer didorong oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai kandidat. Terus, banyak kabar juga yang bilang kalau Pak JK itu jagoin Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 nanti.
Pak JK sering disebut sebagai mentor politik Anies, banyak yang menghubungkan pula kedekatan mereka karena sama-sama alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahkan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017, Pak JK disebut orang yang paling berpengaruh pada kemenangan pasangan Anies-Sandi waktu itu.
Wah, mungkin enggak sih kalau umrah Mbak Puan bersama orang dekat JK bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk mendekatkan Mbak Puan dengan Anies? Hmmm.
Jika memang benar, maka pasangan Puan-Anies ini bisa jadi duo kombinasi yang pas. Secara gender sudah pas – laki-laki dan perempuan, dari segi spektrum pemilih nasionalis dan religius juga terwakilkan.
Bahkan bisa jadi, kombinasi duo ini bisa mengakhiri keterbelahan kadrun-cebong loh. Bahasa kerennya, mereka adalah pasangan kandidat yang melahirkan poros pemersatu bangsa. Wuih.
Namun ada tapinya nih, meski representatif, pasangan Puan-Anies ini akan bermasalah pada penentuan siapa yang jadi capres dan siapa yang jadi cawapresnya.
Soalnya kedua tokoh ini punya kartu as masing-masing loh. Puan punya partai yang tentunya jadi syarat mutlak pencalonan. Sementara Anies, ia memiliki elektabilitas yang tinggi.
Permasalahan ini yang sepertinya akan membuat Pak JK sedikit kewalahan nantinya. Jika berhasil, Pak JK pasti dianggap hebat banget karena sukses jadi “makcomblang” dua kutub yang selama ini dianggap besar tapi sulit bersatu.
Nah, dalam politik strategi makcomblang atau matchmaker dianggap efektif karena peran makcomblang biasanya menjadi jaminan dari dua orang yang akan dipasangkan.
Siapa sih yang ragu dengan kredibilitas Pak JK? Wapres dua periode ini sering dianggap sebagai orang yang mampu menyatukan perbedaan. Sebut saja konflik Aceh dan juga Poso yang memakan banyak korban dengan rentan konflik yang panjang, mampu diredakan oleh Pak JK.
Kali ini bahkan Pak JK sepertinya punya peluang besar sebagai juru kunci terbentuknya pasangan Puan-Anies. Hebat ya Pak JK, mungkin Pak JK sudah bisa nih buat semacam konsultan politik, mungkin namanya bisa JKRC (Jusuf Kalla Research and Consulting).
Atau mungkin opsi lainnya Pak JK bisa menambah bisnis baru dibidang perjalanan ke tanah suci. Ya mungkin buat travel umrah gitu. Bisa jadi travel umrah yang dibuat Pak JK juga menyediakan salah satu paket khusus, yaitu umrah politik. Soalnya kan istilah-istilah, seperti silaturahmi dan ziarah sudah berubah jadi silaturahmi politik dan ziarah politik.
Hmm, kalo begini jadinya umrah bukan hanya dijadikan ibadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, tapi juga bisa jadi cara mendekatkan diri dengan pasangan kandidat pada event-event politik. (I76)