Site icon PinterPolitik.com

Janji Jokowi “Fans” Agnes Monica

Jokowi dan Agnes Monica (Foto: Biro Pers Media Kepresidenan)

“Pemerintah tidak pernah berhenti untuk menuntaskan masalah HAM masa lalu secara bijak dan bermartabat. Melalui Menkopolhukam, saya telah menugaskan agar penyelesaian masalah HAM masa lalu terus dilanjutkan yang hasilnya bisa diterima semua pihak serta diterima di dunia internasional”. – Presiden Jokowi


PinterPolitik.com

Agnes Monica alias Agnez Mo adalah salah satu anak muda kebanggaan Indonesia. Sudah malang melintang di industri hiburan Indonesia sejak masih sangat muda – well kalau yang ngikutin serial kayak Lupus Milenia, mungkin ingat seberapa belianya Agnes saat memerankan sosok Lulu – kini doi sudah go international ke Amerika Serikat.

Bisa dibilang doi adalah salah satu anak muda kebanggaan Indonesia di industri hiburan global, di samping sosok lain seperti Rich Brian.

Nah, karena tulisan ini bukan infotainment – well, namanya aja PinterPolitik, gimana sih – ada satu karya lagu milik Agnes yang bisa nih buat dijadikan bahan refleksi soal kondisi politik Indonesia saat ini. Lagu itu adalah “janji-Janji” yang populer di sekitar tahun 2015 lalu.

Bagian chorus lagu ini cocok buat jadi refleksi terkait pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, terutama berhubungan dengan persoalan HAM. Uppps.

(Baca juga: Memahami Logika Juliari Korupsi Bansos Covid-19)

“Janji-janji yang kau beri. Janji-janji jadi mimpi. Janji-janji tak terbukti”, demikian kira-kira lirik bagian chorus lagu itu. Hmm, janji yang tak terbukti nih ye. Uppps.

Soalnya, beberapa hari yang lalu, Presiden Jokowi kembali memberikan janjinya untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu. Bukannya gimana-gimana ya, janji ini udah diucapkan sejak Pilpres 2014 lalu. Tapi hasilnya hingga kini nggak ada “bau-baunya”. Uppps.

Makanya, ketika Pak Jokowi bicara soal janji itu lagi, banyak yang langsung pesimis.

Hmm, jadi curiga emang. Jangan-jangan kalau calon kepala daerah, anggota DPR, maupun capres yang kebanyakan janji, sebenarnya terjadi karena mereka terlalu ngefans sama Agnes Monica. Soalnya, suka terhadap sesuatu bisa menginspirasi untuk melakukan hal yang dipengaruhi oleh perasaan suka itu. Uppps.

Jadi, mungkin sudah selayaknya para politisi memperbaiki playlist Spotify yang mereka dengan mengganti lagu-lagu yang bisa bikin mereka lupa pada rakyat. Contohnya lagu Agnes tadi atau lagu-lagu lain yang judulnya menggambarkan sikap buruk.

Coba ganti dengan lagunya Radja yang judulnya “Jujur”, atau lagunya Glenn Fredly yang judulnya “Kasih Putih”. Niscaya kondisi politik bisa jadi lebih baik, dan nggak ada lagi kebohongan-kebohongan di antara kita. Uppps. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version