PDIP menjadi salah satu partai yang mendukung agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2022 dan 2023 digabung ke tahun 2024. Apakah benar ini taktik PDIP untuk menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Merasa percaya diri memang perlu. Bahkan, dengan merasa percaya diri, seseorang dapat merasa lebih tenang dan tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan yang datang.
Meski begitu, ada juga yang bilang kalau merasa percaya diri yang terlalu berlebihan juga sebenarnya bisa berdampak buruk lho. Kondisi seperti ini disebut dengan istilah overconfidence effect.
Kalau kata sejumlah psikolog – seperti Don Moore dan Paul J. Healy – nih, overconfidence effect ini bisa dipahami sebagai estimasi berlebihan atas kemampuan seseorang. Hmm, mungkin nih, salah satu contoh figur yang overconfident di kartun adalah Gaston di Beauty and the Beast (1991).
Hayo, mereka yang menggemari kartun dan film Disney pasti tahu kan aksi Belle untuk menyelamatkan Beast dari amarah warga – semua itu hanya karena cinta. Uwuu banget ya?
Nah, kembali lagi ke si Gaston tadi. Tokoh satu ini bisa dibilang serba gagah dan tampan. Orang-orang di desanya pun banyak menghormatinya. Meski begitu, cintanya pada Belle tidak pernah terbalas lho.
Padahal nih, si Gaston ini bisa dibilang udah confident banget. Naasnya, justru si Beast lah yang dipilih oleh Belle.
Baca Juga: Madam Bansos, PDIP di Ujung Tanduk?
Apa yang dirasakan oleh Gaston ini mungkin juga ada nih di dunia nyata, khususnya di dunia politik Indonesia. Gimana nggak? Dengar-dengar, ada satu partai yang dengan percaya dirinya mendorong wacana peniadaan pelaksanaan Pilkada 2022-2023, yakni PDIP.
Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi II Fraksi PDIP Junimart Girsang mengatakan kalau partainya mendukung agar Pilkada 2022-2023 dilaksanakan serentak pada tahun 2024 lho. Wah wah, mirip-mirip mahasiswa aja yang suka nunda tugas dan gemar menjalankan sistem kebut semalam (SKS). Hehe.
Menariknya, ada yang bilang usulan dari PDIP ini bertujuan untuk menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lho. Katanya sih, dengan digabungnya Pilkada ke tahun 2024, Pak Anies bakal jadi “gelandangan” politik karena tidak lagi memiliki jabatan. Hmm.
Tapi nih, terlepas dari itu, PDIP ini mungkin tengah merasa terlalu percaya diri (overconfident) kali ya? Mungkin nih, dengan “menjegal” Pak Anies, PDIP bisa aja merasa dapat lebih melenggang dalam menghadapi dinamika politik tahun 2024.
Padahal nih, partai berlambang kepala banteng ini sepertinya juga harus khawatir tuh. Lha, gimana nggak? Akhir-akhir ini, kasus korupsi terkait bantuan sosial (bansos) lagi ramai-ramainya tuh. Belum lagi, banyak laporan media menduga bahwa PDIP secara struktural terlibat.
Hmm, apa iya nih PDIP nggak merasa overconfident? Jangan sampai lah nanti PDIP berakhir seperti Gaston yang akhirnya tidak dipilih. Apalagi nih, dengar-dengar, ada partai yang menargetkan menjadi partai dominan nih di tahun 2024. Hehe. (A43)
Baca Juga: Madam Bansos, Mungkinkah PDIP Dibubarkan?