HomeCelotehInikah Manuver Prabowo Dekati NU?

Inikah Manuver Prabowo Dekati NU?

Di perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra yang ke-13, Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto memutuskan untuk menunjuk salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Gus Irfan, untuk jadi Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra. Apakah ini manuver Prabowo untuk dekati NU?


PinterPolitik.com

Guna menjalin sebuah hubungan yang dekat, kecocokan dan kesamaan bisa dibilang diperlukan. Kesesuaian inilah yang biasanya menjadi dasar bagi hubungan tersebut.

Biasanya nih, proses pencarian kesesuaian itu dilakukan sebelum hubungan percintaan (seperti pacaran) dimulai. Dengan begitu, hubungan yang erat dan langgeng bisa terjalin dong.

Mungkin nih, mereka yang berasal dari generari milenial mengenal proses pencarian kesesuaian ini dengan istilah pendekatan atau PDKT. Hayo, siapa yang dulu PDKT-nya uwu banget? Hehe.

Tapi nih, istilah PDKT seperti ini tampaknya nggak hanya terjadi di dunia asmara aja lho, melainkan juga dunia politik. Pasalnya, beberapa waktu lalu, ada seorang cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) – bernama K.H. Irfan Yusuf (Gus Irfan) – yang akhirnya dipilih menjadi salah satu Wakil Ketua Umum (Waketum) di DPP Partai Gerindra lho.

Munculnya sosok cucu pendiri NU ini terjadi bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-13 dari Gerindra – dihadiri juga secara virtual oleh Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto. Dalam acara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut juga merombak sejumlah posisi pengurus DPP Gerindra lho.

Baca Juga: Prabowo, The Mysterious Man?

Menguak Temu Prabowo Anies

By the way nih, bukannya kemarin yang ramai diwacanakan untuk reshuffle bukannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ya? Kok sekarang malah Pak Prabowo yang reshuffle DPP Gerindra? Apa Pak Prabowo mau meniru langkah Pak Jokowi nihHehe.

Terlepas dari itu, Gus Irfan ini boleh jadi langkah Pak Prabowo untuk mendekati NU nih. Beliau juga sepupu dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros Tebuireng di Jombang lho.

Wah, mungkin, Pak Prabowo ini tengah mengikuti langkahnya Ketum PDIP Megawati Soekarniputri nih. Soalnya, pada akhir Januari 2021 lalu, PDIP dan NU ini terlihat rapet banget lho – sampai-sampai partai berlambang banteng itu memberikan perayaan khusus untuk hari lahir (harlah) NU ke-95.

Baca juga :  “Parcok” Kemunafikan PDIP, What's Next?

Boleh jadi, Pak Prabowo ini terkesima nih melihat keberhasilan kombinasi PDIP dan NU. Coba aja tuh lihat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kemarin. PDIP sukses kan, Pak Prabowo? Hehe.

Ya, bukan nggak mungkin juga, dengan mendekati NU, Gerindra ini bisa bermanuver dan melebarkan jaringan politiknya tuh – katakanlah untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti. Apalagi nih, dengar-dengar, Pak Prabowo masih ingin maju sebagai calon presiden (capres) nih. Kita tunggu sajalah langkah PDKT dari Gerindra selanjutnya. Hehe. (A43)

Baca Juga: PDIP-NU Makin Mesra?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?