Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) kembali marah-marah di lingkungan dapur umum milik Kementerian Sosial (Kemensos) dan mengomentari cara memasak telur sejumlah pegawai. Apa sebenarnya cita-cita Risma di Kemensos?
Siapa di antara kalian yang suka nonton ajang kompetisi memasak seperti MasterChef? Paling nggak, kalian pasti dengar lah ya apa itu MasterChef Indonesia (2011-sekarang). Ajang kompetisi tersebut merupakan reality show yang menunjukkan kompetisi memasak yang hasil masakannya dinilai oleh para juri koki selebriti.
Ada beberapa hal tuh yang biasanya dinilai oleh para juri, seperti rasa hidangannya hingga tampilan dari hidangan itu. Tapi nih, hal yang menarik dari acara reality show ini adalah reaksi para juri ketika mencicipi hidangan peserta.
Chef Juna, misalnya, dikenal sebagai juri yang suka marah-marah apabila ada hal yang tidak memuaskan dengan hidangan peserta. Selain itu, ada juga Chef Renatta yang dikenal dengan penilaiannya yang tajam dan menohok.
Ya, mungkin nih, dengan gaya penilaian seperti itu, para peserta MasterChef Indonesia diharapkan bisa lebih berkembang sekaligus belajar untuk membuahkan hidangan-hidangan yang top lah ya. Siapa tahu kan kalau tiba-tiba di antara peserta ada talenta-talenta koki andal yang tersembunyi?
Ngomong-ngomong soal juri-juri MasterChef Indonesia nih, sepertinya ada pejabat dan politikus yang mencoba meniru gaya-gaya penilaian tajam ala juri-juri itu. Beliau adalah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma). Wah, apa Bu Risma bercita-cita jadi koki selebriti juga?
Gimana nggak tuh? Bu Risma beberapa waktu lalu baru aja marah-marah lho. “Erupsi” amarah mantan Wali Kota Surabaya tersebut meluap ketika meninjau fasilitas dapur umum milik Kementerian Sosial (Kemensos).
Kabarnya sih, Bu Risma ini marah karena banyak bawahannya tidak cekatan dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tengah terdampak pandemi Covid-19. Nggak hanya itu, Bu Mensos juga mengomentari cara memasak telur yang – berdasarkan penilaiannya – tidak becus.
Baca Juga: Risma, Teladan ‘Petugas Partai’ Mega?
Wah, emang-nya kenapa tuh cara memasak telurnya, Bu? Apakah rasanya kurang memuaskan dan tidak memenuhi standar? Hmm, atau, mungkin, tekniknya yang kurang tuh, Bu? Bisa jadi, itu hanya persoalan tampilan hidangan yang kurang garnish aja kali, Bu? Hehe.
Hmm, tapi, emang sih. Kalau Bu Risma udah marah, pasti meledak-meledak tuh. Kalau nggak percaya, coba aja tanya ke pegawai-pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang sudah berpengalaman menghadapi amarah Bu Risma. Upsss.
Wah, kalau dibandingkan dengan sejumlah koki selebriti internasional – seperti Gordon Ramsay, kira-kira lebih serem dimarahin mana ya? Lebih “meledak” Bu Risma atau Gordon ya? Waduuh, atuut.
Ya, terlepas dari “erupsi” emosi Bu Risma ini, peristiwa marah-marah kemarin ini mulai dipersoalkan lho oleh sejumlah pihak. Soalnya nih, Bu Mensos sempat melontarkan ancaman ke para bawahannya soal kemungkinan di-pindah-tugas-kan ke Papua.
Waduh, kok Bu Risma terkesan diskriminatif sih? Emang-nya ini zaman kolonial yang selalu membuang orang-orang tertentu ke pelosok negeri? Hati-hati lho, Bu. Amnesty International Indonesia juga udah mengeluarkan pernyataan resmi soal ucapan Bu Risma lho.
By the way nih, Bu Risma kan ke mana-mana selalu membawa nama Surabaya ya. Masa mau sih Surabaya dicap cenderung rasis kepada Papua? Mimin sebagai orang Surabaya aja sedih ketika beberapa tahun lalu terjadi insiden rasial di tempat asal mimin. Huhu.
Ya, lagipula, marah-marah yang terlalu meledak-ledak seperti itu sebenarnya juga kurang baik, Bu. Nanti, kalau Bu Risma kena darah tinggi, gimana hayo?
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin parah ini, sosok pemimpin seperti Bu Risma harusnya jadi panutan yang bisa memandu bawahan-bawahannya. Ya, tegas sesekali gaapa sih. Tapi, ya masa harus ada kamera-kamera juga? Uppss. (A43)
Baca Juga: Risma vs Ahok, Tegas Mana?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.